Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KALANGAN pengusaha mendorong penerbitan obligasi daerah terutama di Provinsi Jawa Barat. Hal ini sangat penting untuk mengakselerasi pembangunan demi terwujudnya kemandirian bangsa dan kesejahteraan masyarakat.
Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Barat, Tatan Pria Sudjana, mengatakan, pihaknya berharap pemerintah segera menerbitkan obligasi daerah untuk mengakselerasi pembangunan khususnya di bidang infrastruktur. Kehadiran prasarana tersebut sangat penting untuk menambah daya saing dan pertumbuhan ekonomi.
"Pembangunan ekonomi sangat bergantung dengan pembangunan infrastruktur. Sehingga mampu membangun nilai-nilai kompetisi," katanya di sela-sela Rapat Pimpinan Provinsi Kadin Jabar, di Bandung, Kamis (12/12).
Dia menilai, masyarakat kita memberikan potensi yang besar jika pemerintah jadi merilis obligasi daerah. Dengan penduduk yang besar, tidak kesulitan untuk menghimpun dana segar yang signifikan.
Dia pun mencontohkan sejumlah negara yang berhasil menerbitkan obligasi.
"Korea Selatan, Jepang sudah berhasil melaksanakan obligasi daerah," katanya.
Baca juga: BPD Sumsel Babel Gelar Operasi Katarak Massal
Bahkan, lanjut dia, penerbitan obligasi daerah di Amerika Serikat mampu menghimpun dana masyarakat hingga Rp53.600 triliun.
"Jadi bangun infrastrukturnya dari dana masyarakat. Kalau hanya menunggu APBD, APBN, bisa 50 tahun baru terbangun," katanya.
Kepala Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Wimboh Santoso, menargetkan penerbitan obligasi daerah bisa dilakukan secepatnya. Menurut dia, tahun ini pihaknya bersama Kementerian Keuangan dan Kementerian Dalam Negeri telah melakukan asistensi terhadap pemerintah daerah yang berencana menerbitkan obligasi.
Dia mengakui memang tidak mudah dalam menerbitkan obligasi daerah. Salah satunya karena regulasi terkait itu baru diterbitkan tahun ini.
Namun, menurutnya, hal ini harus terus diupayakan agar terjadi akselerasi pembangunan. Tanpa adanya peran serta masyarakat, dia meyakini pembangunan akan berjalan lambat.
"Tanpa skenario ini, pembiayaan uang pemda dan pusat sangat terbatas. Sehingga kita harus menggunakan uang publik atau investro private dengan obligasi," katanya. (OL-1)
KETUA Umum (Ketum) Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie menegaskan aktivitas pertambangan di Indonesia tidak boleh hanya dikuasai oleh kelompok tertentu.
KPPU merekomendasikan agar Kementerian Perdagangan dan KADI mengevaluasi kembali rencana kebijakan BMAD.
Kadin Indonesia mengungkapkan, transisi net zero merupakan strategi nasional terkait komitmen Nationally Determined Contribution (NDC) Indonesia.
KETUA Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Anindya Bakrie mengaku menyerahkan proses hukum tiga anggota Kadin Cilegon, Banten, yang diduga terlibat dalam kasus pemerasan.
Jika ditemukan alat bukti baru, Polda Banten akan melakukan pengembangan kasus tersebut. Ditreskrimum Polda Banten mengaku masih melakukan proses penyidikan hingga saat ini.
Pengurus tersebut adalah Ketua Kadin Kota Cilegon Muhammad Salim, Wakil Ketua Bidang Industri Kadin Cilegon Ismatullah, dan Ketua HNSI Kota Cilegon, Rufaji Zahuri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved