Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Bus Rombongan Guru TK Kecelakaan di Blitar, Lima Tewas

Antara
07/12/2019 16:43
Bus Rombongan Guru TK Kecelakaan di Blitar, Lima Tewas
Warga mengevakuasi korban dari dalam Bus Pariwisata Fabian Anugerah Trans AG 7555 UR di Blitar, Jawa Timur, Sabtu (7/12/2019).(Antara)

SEBUAH bus pariwisata yang mengangkut rombongan guru pengawas dan kepala sekolah taman kanak-kanak asal Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur, terguling di jembatan Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, mengakibatkan sejumlah orang meninggal dunia dan luka-luka.

"Saat ini para korban kami evakuasi, dibawa ke rumah sakit. Untuk kendaraan juga masih proses evakuasi berlanjut," kata Kepala Unit Laka Lantas Polres Blitar Ipda Didik Sugianto, di Blitar, Sabtu.

Rombongan bus pariwisata yang mengangkut guru pengawas dan kepala sekolah TK asal Kabupaten Tulungagung itu, rencananya akan menghabiskan akhir pekan ke Pasuruan. Bus terguling di jalan raya Kesamben, tepatnya sebelah timur SPBU Kesamben, sekitar pukul 06.30 WIB.

Lokasi kecelakaan juga dekat jembatan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar.

Kejadian berawal saat Bus Fabian Anugrah Trans dengan nomor polisi AG 7555 UR melaju dari arah barat dan tepat di atas jembatan menghindari truk tronton yang sedang berhenti karena mogok.

Bus lalu menghindar ke kanan dan menabrak satu sepeda motor dari arah timur dan selanjutnya bus terjun ke sungai.

Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ngudi Waluyo, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, menyebut ada lima penumpang bus pariwisata yang mengalami kecelakaan di Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, meninggal dunia.

"Total yang dibawa ke RS di Wlingi (RSUD Ngudi Waluyo Blitar) ada 29 penumpang. Sedangkan, yang meninggal dunia ada lima," kata Direktur RSUD Ngudi Waluyo Kabupaten Blitar Endah Woro.

Untuk saat ini, pihaknya masih melakukan observasi para korban terutama yang selamat. Ada 24 yang mendapatkan perawatan medis. Dari jumlah 24 korban tersebut, dua orang mengalami luka berat.

"Yang luka berat ada dua, lainnya luka sedang. Lukanya di anggota tubuh, misalnya kepala, dan lainnya. Untuk saat ini, kami observasi dan masih di ruang IGD. Jika hasilnya (observasi) memungkinkan untuk dioperasi, kami siapkan semua," kata dia.

Ia menambahkan, para korban datang sekitar jam 09.30 WIB. Mereka untuk sementara waktu ditangani di ruang IGD sambil menunggu perkembangan lebih lanjut dari hasil observasi tersebut.

Untuk biaya, ia menegaskan semuanya sudah ditangani oleh pihak Jasa Raharja. Pihaknya berkomunikasi dengan polisi dan Jasa Raharja, sehingga para keluarga juga tidak diberatkan dengan biaya perawatan.

Sementara itu, dari lima orang yang meninggal dunia itu, empat di antaranya warga Tulungagung, yakni Siti Fatimah, 50, warga Kecamatan Gondang, Anita, 46, Naksabandi, 58, warga Desa Balerejo, Kecamatan Kauman, lalu Kasihatin kepala sekolah TK Perwari. Sedangkan, seorang korban lagi adalah Ridwan, 75, warga Dusun Sembung, Desa Pagergunung, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar. (X-15)

Baca juga: Ibu Rumah Tangga Rawan Terpapar Radikalisme

Baca juga: Musim Hujan, Warga Klaten Diminta Siaga Bencana

Baca juga: Longsor Tutup Badan Jalan di Tasikmalaya



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya