Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PENGUATAN industri sistem pertahanan nasional harus ditingkatkan lagi. Hal ini penting demi menghadapi tantangan dan situasi global sekarang yang akan jauh lebih berat lagi. Hal ini diungkapkan anggota Komisi I DPR dari Fraksi Partai NasDem, Muhammad Farhan, di Bandung, Kamis (28/11/2019). Dia menjelaskan, saat ini kemampuan pertahanan kita belum baik karena masih berada pada skala minimum.
"Secara kekuatan fisik kita belum mencapai daya militer minimum. Kita baru 70% dari militer minimum," katanya.
Dari sisi jumlah personel militer, Indonesia memang berada di peringkat kelima terbesar di dunia.
"Tapi kekuatan pertahanannya, kita di peringkat 100," katanya.
Hal ini menjadi tugas besar yang harus segera dibenahi pemerintah terutama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
"Ini pekerjaan besar dari Menhan," katanya.
Oleh karena itu, Farhan mendorong ditingkatkannya penggunaan alat utama sistem persenjataan (alutsista) buatan dalam negeri. Saat ini, menurutnya 60% persenjataan Indonesia masih impor. Selain agar bisa menambah kekuatan fisik dalam jumlah yang besar, penggunaan produk lokal inipun merupakan amanat Undang-Undang Pertahanan.
"Ada amanat Undang-Undang Pertahanan, alutsista harus diutamakan produksi pertahanan Indonesia, dalam negeri," katanya.
baca juga: Kawasan Perumahan Harus Ada Lubang Biopori
Terlebih, menurutnya industri sistem pertahanan lokal sudah sangat baik dan juga dipercaya oleh luar negeri. Beberapa nama BUMN seperti PT Pindad, PT LEN, dan PT INTI sudah memiliki kemampuan untuk memproduksi alutsista yang dibutuhkan militer.
"Itu bisa digunakan. Dan hampir semua industri pertahanan strategis ada di Bandung," katanya. (OL-3)
Indonesia memandang Fiji adalah sahabat dekat dan merupakan negara yang penting dan strategis. Dan sejak lama telah saling membangun kerja sama di bidang Pertahanan dengan Republik Indonesia.
Alutsista laut yang dinilai paling cocok untuk pengamanan negara kepulauan seperti Indonesia.
Alugoro merupakan kapal selam yang kali pertama dibuat Indonesia. Kapal selam ini diproduksi seluruhnya oleh PT PAL (persero) di galangan kapal milik PT PAL, Surabaya, Jawa Timur.
Elang Hitam, alutsista udara berupa drone jenis MALE yang berhasil dibuat oleh Indonesia.
Rencananya, ada delapan pesawat yang akan dibeli, selain sejumlah perangkat lainnya dengan biaya mencapai US$2 miliar atau setara Rp28,9 triliun.
KRI Golok-688, Kapal Perang Buatan Anak Bangsa
Wilayah pertahanan pun mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional, khususnya terhadap kedaulatan negara, pertahanan, dan keamanan negara.
PENATAAN wilayah pertahanan yang merupakan kawasan strategis nasional harus diprioritaskan.
Kerja sama pertahanan antara Indonesia dan Amerika Serikat telah berada pada level yang strategis.
Jelang laga melawan Austria dalam Euro 2020, pelatih Belanda Frank de Boer menyoroti lini pertahanan timnya yang dinilai cukup rapuh.
TIONGKOK ternyata berniat membentuk pasukan modern berteknologi tinggi yang menjadi bagian strategi pertahanan nasional.
Rangkaian kegiatan mencakup kunjungan kehormatan ke Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI dan Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved