Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERGELUT dengan laut, berteman dengan nelayan, membuat Dedi Aryanto tahu persis kehidupan mereka. Kesimpulannya, para nelayan belum sejahtera.
"Di laut, mereka harus berjuang mengalahkan gelombang dan angin kencang. Di darat, saat ini, mereka jadi korban banyak peraturan yang tidak pasti," ungkap Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, itu, kemarin.
Izin sebelum berlayar, misalnya, sangat menghambat, karena juga berlaku untuk kapal-kapal kecil. Setiap hari mereka melaut, setiap hari juga harus mengurus izin.
"Seharusnya, ada kebijakan surat izin melaut bisa berlaku seminggu atau dua minggu. Jika nelayan memilih tidak mengindahkan aturan itu, risikonya jika tertangkap di laut, mereka harus berurusan dengan hukum," jelas Dedi.
Belum lagi soal izin yang harus diurus di Kantor Ke-syahbandaran, yang berada di Pantai Karangsong, Indramayu. Nelayan di wilayah pantai lain, mau tidak mau, harus ke Karangsong untuk mengurusnya.
Keluhan lain terkait pela-rangan cantrang sebagai alat tangkap dan ketidakpastian harga ikan.
Sekitar 171 ribu nelayan di pantura Jawa Tengah pun mengalami kondisi yang sama. "Penggunaan alat cantrang dibatasi hanya sampai Desember. Saat ini, kami masih kebingungan, karena ribuan kapal di pantura Jabar, Jateng, dan Jatim, masih menggunakannya," kata Ketua Paguyuban Cantrang Mina Santosa, Kabupaten Pati, Heri Budiarto.
Soal perizinan, lanjutnya, membuat sebagian besar nelayan masih memarkirkan kapalnya. Kalau pun melaut, mereka hanya berani mengambil ikan tidak jauh dari pinggir pantai.
"Kebanyakan nelayan di Jateng belum mengurus izin operasional, karena banyak faktor, di antaranya karena sistem birokrasi yang berbelit-belit," sambung Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Fendiawan Tiskiantoro.
Terhadang penambang
Di Bangka Belitung, nelayan mengeluhkan beroperasinya kapal trawl dan penambang-an timah laut menggunakan kapal isap. "Kedua aktivitas itu merusak lingkungan dan mengurangi hasil tangkapan kami," ujar Yudo Ardiansyah, 45, nelayan.
Kapal trawl, sebutnya, masih banyak yang beroperasi di Perairan Toboali, Bangka Selatan. Nelayan sudah ber-upaya meminta perhatian dan penindakan dengan melakukan tiga kali unjuk rasa ke polda dan gubernur. Hasilnya nihil. "Jumlah kapal trawl mencapai 150 unit."
Sementara itu, penambangan pasir timah juga dilakukan di pesisir laut. Jumlahnya juga mencapai ratusan. "Belum ada yang ditindak, baik yang legal maupun ilegal," keluh Yudo.
Sementara itu, kesulitan yang dialami nelayan, saat alam tidak berpihak kepada mereka, menjadi perhati-an Pemerintah Kabupaten Ci-anjur, Jawa Barat. Mereka menggulirkan program pemberdayaan nelayan, dengan melakukan budi daya per-ikanan.
"Program percontohan sudah kami lakukan di Kecamat-an Agrabinta. Saat mereka tidak bisa melaut karena cuaca buruk, nelayan dilibatkan dalam program pemberdayaan yang dilakukan secara berke-lompok," ujar Kepala Bidang Kelautan dan Perikanan, Rossabardina.
Mereka juga disarankan bergabung dengan koperasi. Jumlah nelayan di pesisir pantai selatan Kabupaten Cianjur sebanyak 2.362 orang. Kebanyakan dari mereka merupakan nelayan tradisional yang mencari ikan dengan perahu di bawah 5 grosston. (AS/RF/BB/BK/PO/N-2)
“Diduga ledakan terjadi karena gesekan serbuk korek api saat bom ikan dirakit dalam botol saus tomat, hingga memicu percikan api,”
PENURUNAN permukaan tanah dan kenaikan permukaan laut menyebabkan migrasi besar-besaran para nelayan dari Pantura, khususnya daerah Indramayu, Cirebon, dan Tegal ke Jakarta.
Enam nelayan itu dilaporkan hilang sejak 15 Mei 2025 saat menangkap ikan mengunakan KM Berkat Baru di perairan selatan Pulau Rote.
AKTIVITAS penangkapan ikan mengunakan bahan peledak masih terus berlangsung di perairan Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur.
Para nelayan di wilayah terdampak mengatakan kekhawatiran mereka terhadap kondisi cuaca yang memburuk.
BMKG selalu mengimbau masyarakat untuk selalu waspada, terutama bagi nelayan yang beraktivitas dengan moda transportasi seperti Perahu Nelayan
Kepala PPATK Ivan Yudistiavandana mengungkapkan wilayah paling masih bertansaksi judi online atau judol di Indonesia. Paling tinggj Jawa Barat atau Jabar
PROGRAM kolaboratif renovasi rumah tidak layak huni (rutilahu) di Jawa Barat (Jabar) resmi dimulai.
BERIKUT jadwal imsakiyah dan waktu salat serta jam berbuka puasa sepanjang Ramadan 1446 H atau Maret 2025 untuk Kota Bandung, Jawa Barat (Jabar), dari Kementerian Agama (Kemenag).
Gas elpiji atau LPG 3kg masih sulit didapatkan masyarakat di Kota Bandung, Jawa Barat.
Untuk memastikan kebutuhan warga terdampak banjir terpenuhi, Bey memastikan Pemprov Jabar akan segera menyalurkan bantuan melalui Dinas Sosial.
Selain mereka berdua, Dedi mengatakan para pakar yang akan diundang ketika dia menjabat untuk membantu Jawa Barat termasuk Penjabat (Pj) Gubernur Jabar Bey.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved