Headline
Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.
Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.
PEMERINTAH Kabupaten Pasaman Barat, Sumatra Barat, menetapkan status tanggap darurat akibat bencana banjir yang melanda sejumlah titik di daerah itu sejak Sabtu (23/11).
"Masa tanggap darurat ditetapkan sejak Senin (25/11) sampai Sabtu (30/11) karena banjir melanda di empat kecamatan di daerah itu," kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Pasaman Barat, Tri Wahluyo, didampingi Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Decky H Sahputra, di Simpang Empat, Senin.
Ia mengatakan status tanggap darurat ditetapkan selama tujuh hari untuk memberikan berbagai bantuan dan mengantisipasi bencana yang ada.
Ia mengatakan empat kecamatan yang diterjang banjir ialah Kecamatan Luhak Nan Duo, Kecamatan Gunung Tuleh, Kecamatan Lembah Melintang, dan Kecamatan Ranah Batahan.
Khusus untuk Kecamatan Gunung Tuleh, tepatnya di Jorong Rabi Jonggor satu jembatan putus, satu masjid, dan satu sekolah rusak. Kemudian, di Kecamatan Ranah Batahan, luapan Sungai Batang Batahan di Nagari Batahan menyebabkan tebing sungai runtuh 3-5 meter, di sepanjang 30 meter.
Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang Rusak Gedung Kantor Dukcapil Klaten
Sebanyak enam rumah warga dan satu masjid terancam ambruk, karena sudah sangat dekat dengan bibir sungai.
Ia menjelaskan, selama masa tanggap darurat itu pihaknya bersama dinas terkait segera mengatasi bencana yang ada.
Pihaknya segera membuat jembatan darurat untuk mengatasi jembatan gantung yang putus karena masyarakat sangat membutuhkan dan memasang panahan tebing yang ambruk agar rumah warga tidak roboh.
Kemudian akan melakukan normalisasi di Sungai Ranah Batahan yang sudah mulai dangkal.
"Sungai di Lubuk Gobing Ranah Batahan harus segera di normalisasi karena jika terus dibiarkan maka jika debit air besar akan langsung menuju rumah warga," tegasnya. (Ant/OL-1)
Sebanyak 110 keluarga merupakan warga Desa Tanggirejo, Kecamatan Tegowanu diungsikan.
Sebanyak 29 RT di Kelurahan Petogogan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, terendam banjir pada Rabu (18/6) dini hari.
Pascanormalisasi, pemerintah juga harus pemulihan ruang terbuka hijau yang rusak akibat infrastruktur
Lokasi banjir antara lain di Kecamatan Tellulimpoe, Sinjai Utara dan Sinjai Timur. Sedangkan data korban terdampak berjumlah 60 kepala keluarga atau 271 jiwa.
Arus lalu lintas di depan pabrik Polytron, tepatnya dari arah Semarang menuju Demak, sudah relatif lancar, tidak tersendat seperti hari-hari sebelumnya.
Banjir rob tidak hanya mengganggu aktivitas masyarakat, tetapi juga merusak infrastruktur, mengancam kesehatan, dan berdampak pada perekonomian lokal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved