Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Jateng Siap Hadapi Berbagai Bencana

Akhmad Safuan
17/11/2019 20:11
Jateng Siap Hadapi Berbagai Bencana
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo(MI/Haryanto)

GUBERNUR Jawa Tengah (Jateng) mengaku daerah yang dipimpinnya siap menghadapi berbagai bencana yang bakal terjadi saat musim hujan tiba. Mulai dari anggaran, penanganan bencana hingga sosialisasi kewaspadaan.

''Kita sudah siap semua, koordinasi antar badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) antar daerah dan provinsi sudah selesai dilakukan untuk mempersiapkan jika bencana datang,'' kata Gubernur jateng Ganjar Pranowo seusai acara Borobudur Maraton, hari ini

Koordinasi antar BPBD daerah dan provinsi, demikian Ganjar Pranowo, selain masalah pemetaan baru daetah rawan bencana juga penanganan jika musibah bencana itu terjadi saat musim hujan seperti banjir, longsor, gempa, angin ribut dan lainya.

Penanganan bencana antara daerah, provinsi dan pusat, ujar Ganjar, dikoordinasikan supaya tidak terjadi tumpang tindih baik anggaran maupun prioritasnya. ''Semua pemetaan daerah rawan bencana sudah diperbarui, anggaran disiapkan termasuk penanganannya, jadi kita sudah siap,'' imbuhnya.

Melalui mitigasi bencana, lanjut Ganjar Pranowo, anggaran Rp23 miliar juga telah disiapkan, sehingga saat ini tinggal terus dilakukann sosialisasi terutama kepada warga di daerah rawam bencana untuk meningkatkan kewaspadaannya.

Sementara itu berdasarkan pemantauan awal terjadinya pergantian musim kemarau ke pemghujan ini beberapa daersh di Jawa Tengah seperti Demak, Kudus, Pati, Rembang, Blora dan Grobogan telah terjadi bencana angin puting beliung, bahkan tanah longsor juga telah menimpa warga hingga menelan kerugian harta benda dan jiwa.

Meskipun bencana banjir belum terlihat besar, namun beberapa daerah rawan seperti Pelalongan, Batang, Kendal, Semarang, Demak, Kudus dan Pati menjadi daerah waspada, karena normalisas sungai yang belum tuntas juga daerah tersebut merupakan daerah hilir dari daerah lain.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jateng mencatat ada 2.060 desa rawan longsor, belum termasuk banjir dan lainnya sehingga perlu kewaspadaan seluruh warga.

''Kita dorong forum Pengurangan Resiko Bencana untuk terus berkoordibasi,'' kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapan Siaga BPBD Jateng Safrudin. (OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya