Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
AKTIVITAS belajar mengajar di sebagian besar sekolah di Kecamatan Pulau Batang Dua, Kota Ternate, Provinsi Maluku Utara, kemarin diliburkan pascagempa berkekuatan 7,1 magnitudo mengguncang provinsi itu kemarin dini hari.
“Sebagian besar aktivitas belajar mengajar di Batang Dua diliburkan karena saat gempa warga memilih lari menyelamatkan diri ke daerah ketinggian, lantaran khawatir adanya gempa susulan,” kata Kepala Satuan Pendidikan Kecamatan Pulau Batang Dua, Naftali Herung, saat dihubungi dari Ternate.
Menurutnya, sekolah yang diliburkan sebagian besar berada di dataran rendah dan pesisir Pulau Mayau serta Pulau Tifure. Hal itu karena warga yang tinggal di dua pulau itu sebagian besar memilih mengungsi ke dataran tinggi.
Pascagempa mengguncang Pulau Batang Dua, Ternate, dan Halmahera Barat, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Maluku Utara membuka posko guna mengindentifikasi berbagai kerusakan dan kerugian. “Kami membuka posko di Ternate untuk memudahkan identifikasi korban, kerusakan, dan kerugian akibat gempa,” kata Kepala BPBD Maluku Utara, Karim Buamona.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), gempa menyebabkan dua orang mengalami luka-luka dan 19 bangunan rusak. Sejak terjadi gempa pertama, menurut Humas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Taufan Maulana, hingga kemarin siang tercatat 110 kali gempa susulan.
Sementara itu, kondisi kelistrikan di Maluku Utara aman dan gempa tidak menimbulkan kerusakan pada aset PLN. Kerusakan terjadi pada satu penyulang di Sulawesi Utara yang juga terkena gempa sehingga menyebabkan pemadaman di tiga penyulang lainnya. Meski demikian, PLN berhasil menormalkan kondisi kelistrikan di sana.
“Pascagempa kami langsung berkoordinasi dengan unit-unit pelaksana yang berada di wilayah Maluku Utara guna memastikan kondisi para pegawai dan tenaga alih daya beserta keluarganya, kondisi sistem kelistrikan, serta menginventarisasi aset ketenagalistrikan yang ada di sana. Hingga saat ini semuanya dipastikan aman,” ujar Vice President PLN, Dwi Suryo. (DG/Ant/RO/N-1)
Gunung Krasheninnikov di Kamchatka, Rusia, meletus untuk pertama kalinya sejak 1550, hanya beberapa hari setelah gempa bumi magnitudo 8,8.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat di wilayah pesisir untuk tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gempa dan tsunami yang dapat terjadi kapan saja.
Gempa bumi di Kendal tersebut merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar aktif, sehingga guncangan dirasakan di daerah Kendal.
Google berhasil mengubah lebih dari 2 miliar ponsel pintar Android menjadi jaringan peringatan dini gempa bumi yang efektif.
Pemerintah Jepang hingga saat ini masih belum mengakhiri peringatan tsunami imbas gempa Rusia dengan magnitudo 8,8 yang terjadi pada Rabu, 30 Juli 2025.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pada Rabu (30/7) malam, resmi mengakhiri peringatan tsunami yang sebelumnya dikeluarkan pascagempa Kamchatka di Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved