Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Polda Kalsel Mediasi Pertemuan Etnis Dayak dan Bugis Kotabaru

Denny Susanto
14/11/2019 18:20
Polda Kalsel Mediasi Pertemuan Etnis Dayak dan Bugis Kotabaru
Perwakilan Suku Dayak dan Bugis Kabupaten Kotabaru hadir dalam pertemuan yang digelar di Markas Polda Kalsel, Kamis (14/11).(MI/Denny S)

KEPOLISIAN Daerah Kalimantan Selatan memediasi pertemuan antara etnis dayak dan bugis Kabupaten Kotabaru guna mencegah konflik berbau suku, agama, ras, dan antargolongan (SARA) di wilayah tersebut.

Hari ini, perwakilan Suku Dayak dan Bugis Kabupaten Kotabaru hadir dalam pertemuan yang digelar di Markas Polda Kalsel tersebut. Pertemuan dipimpin Wakapolda Kalsel Brigjen Pol Aneka Prystafuddin, sedangkan dari pihak Pemkab Kotabaru dihadiri Ketua DPRD setempat.

Usai pertemuan, para pihak menerangkan bahwa memang sempat terjadi kegaduhan yang dapat mengarah pada terjadinya konflik berbau SARA akibat penyebaran informasi salah dari media massa beberapa waktu terakhir.

"Ada pemberitaan dari salah satu media yang memberitakan bahwa akan terjadi pertumpahan darah dan peperangan etnis, bunyinya seperti itu di media," sebut Ketua DPRD Kabupaten Kotabaru, Syairi Mukhlis, di Mapolda Kalsel, Banjarmasin, Kamis (14/11).

Informasi yang dikhawatirkan dapat memprovokasi antara etnis Dayak dan Bugis di Kabupaten Kotabaru, di tengah adanya konflik sengketa lahan antara salah satu perusahaan dengan warga. Syairi Muklis sangat menyayangkan pemberitaan bernada provokatif tersebut.

"Padahal, di Kotabaru kondisinya sangat kondusif. Nah kalau ini dibiarkan akan mengganggu kondusifitas di wilayah Kotabaru. Sementara hubungan antara Suku Dayak dan Suku Bugis di Kotabaru sangat baik," tandasnya.


Baca juga: Rumah Dinas Ridwan Kamil Akan Dibangun Kolam Renang


Seperti diberitakan, sengketa lahan memang terjadi antara perusahaan Jhonlin Agro Jaya dan warga di Kecamatan Hampang dan Kecamatan Kelumpang Hulu.

Sementara, Ketua Umum Majelis Umat Kepercayaan Kaharingan Indonesia, Sukirman, angkat bicara menyangkut pencatutan namanya dalam pemberitaan sebuah media online tersebut. Sukirman menegaskan dalam pernyataannya di media massa tersebut, tidak ada niatan untuk memprovokasi etnis antara Dayak dan Bugis.

Dia menjamin saat ini suasana di Kotabaru berlangsung kondusif.

Ketua Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan di Kalsel, Ahmad Alim Bachri, mewakili etnis Bugis dalam pertemuan tersebut, berharap kerukunan antarsuku tetap terjaga.

"Berita yang selama ini beredar tidak benar, sehingga dengan demikian membuat lega kita semua bahwa kerukunan antar etnis di Kalsel kita harapkan terjaga dengan baik," sebutnya.

Wakapolda Kalsel berpesan dan mengajak antar etnis di Kalsel, agar tidak mudah terprovokasi isu yang mengatasnamakan suku di tengah konflik agraria atau kepemilikan tanah. Seperti informasi yang keliru dan meresahkan warga di Kabupaten Kotabaru. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya