Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
SEJAK tiga hari terakhir ini banjir merendam empat kecamatan di Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh. Banjir yang terjadi sejak Selasa (12/11/2019) hingga saat ini menyebabkan aktivitas masyarakat dan arus lalu lintas terganggu.
Empat lokasi yang terendam banjir itu adalah Kecamatan Matangkuli, Pirak Timu, Paya Bakong dan Kecamatan Tanah Luas. Hal itu terjadi setelah hujan deras terus menerus mengguyur kawasan itu. Hal itu mengakibatkan arus Sungai Krueng Pirak dan Krueng Keureutoe meluap dan membanjiri permukiman warga.
Titik banjir yang paling parah di Kecamatan Matangkuli, meliputi Desa Lawang, Tanjung Tengku Ali, Tajung Haji Muda, Siren, Leubok, Aloe Tho, Meuria, dan DesaHagu. Lalu Desa Tumpok Barat, Alue Euntok,Tanjung Teuku Kari, Serba Jaman dan Desa Blang. Di Desa Teungku Ali misalnya, warga harus mengungsi ke Gedung Centre. Sedangkan warga Desa Lawang berkumpul ke Gedung Pengungsi dan ka atas tanggul saluran irigasi.
"Banyak hewan piaraan seperti ayam dan kambing hanyut terbawa arus karena tidak sempat diselamatkan pemiliknya," kata M Husen, Kepala Desa Tanjung Haji Muda, kepada Media Indonesia, Kamis (14/11/2019).
Dikatakan M Husen, pada Rabu siang genangan banjir mulai surut seiring turunnya debit ait di Sungai Krueng Keureutoe dan Sungai Krueng Pirak. Walaupun genangan air masih setinggi sekitar 50 Cm, warga mulai pulang guna membersihkan rumah dari sendimen lumpur.
"Kami berterimakasih kepada As Adi, anggota DPRK Aceh Utara yang telah membantu bahan pokok berupa beras, mi instan, telor dan air meneral kepada warga Tanjung Haji Muda" tambah M Husen.
Adapun di Kecamatan Pirak Timu, banjir kiriman dari pengunungan perbatasan Aceh Utara dan Kabupaten Bener Meriah hingga terjadi luapan Krueng Pirak, telah merendam badan jalan yang mengubungkan Pusat Ibukota Kecamatan di Alue Bungkoh-Lhok Sukon Ibukota Kabupaten Aceh Utara.
Warga harus naik rakit yang terbuat dari bambu untuk menyeberangi genangan banjir. Kondisi paling parah di hulu jembatan Putih kawasan Alue Bungkoh. Ketinggian banjir mencapai satu meter di atas badan jalan.
baca juga: Bom Medan, Polisi Amankan Istri Terduga Pelaku
Genangan banjir paling parah di Kecamatan Pirak Timu, meliputi Desa Leupe, Krueng Kreh, Pange dan Desa Meunje Tujoh. Karena badan jalan di kawasan peukiman setempat terendam, warga harus bertahan di rumah.
"Aktivitas warga di lokasi itu sempat lumpuh. Ini banjir paling parah sejak setahun terakhir" kata Muhammad Ali, Kepala SMP Alue Bungkoh, Kecamatan Pirak Timur. (OL-3)
TIADA perbuatan paling indah, kecuali berpuasa A'syura dan menyantuni anak yatim serta bersedekah kepada orang miskin di Hari A'syura, 10 Muharram 1447 H.
KELANGKAAN hingga tingginya harga gas elpiji 3 kilogram (kg) di kawasan Provinsi Aceh jalan terus. Sejak tiga pekan terakhir hingga Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda membaik.
Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram di Provinsi Aceh terus berlangsung. Sejak tiga pekan terakhir hingga, Minggu (6/7), belum ada tanda-tanda pasokan gas tersebut membaik.
Sesuai keadaan di lokasi sedikitnya ada tiga tahap warga setempat menanam bawang merah. Sebagian yang ditanami tahap pertama dua bulan lalu, kini sudah mulai memanen.
Hal itu mengundang perhatian publik, apakah ada permainan pasar atau kebijakan PT Pertamina mengurangi pasokan bahan bakar gas bersubsidi itu untuk masyarakat.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved