Sahidin Tidak Lagi Nonton Persib di TV Tetangga

Depi Gunawan
12/11/2019 11:00
Sahidin Tidak Lagi Nonton Persib di TV Tetangga
Sahidin senang rumahnya kini sudah teraliri listrik melalui gerakan sosial One Man One Hope.(MI/Depi Gunawan )

SENYUM kebahagiaan terpancar di raut wajah Sahidin, 66, salah seorang kepala keluarga penerima bantuan penyambungan dan pemasangan instalasi listrik gratis melalui program One Man One Hope, dari pegawai PLN UP3 Cimahi. Warga Kampung Rawasantar, RT 06/04 Desa Sirnagalih, Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat ini tidak perlu lagi menumpang nonton sepakbola di rumah tetangga karena di rumahnya telah terpasang daya listrik sebesar 450 volt ampere.

Sahidin bercerita, hampir 10 tahun lamanya ia dan keluarganya merasakan gelapnya hidup tanpa aliran listrik. Bahkan, di dalam rumah panggung sederhana miliknya sama sekali tidak ada peralatan elektronik.

"Rumah saya tidak ada listrik, alat elektronik pun tidak ada. Terpaksa kalau mau nonton bola harus ikut ke tetangga," kata Sahidin di rumahnya, Selasa (12/11/2019).

Bapak yang punya 14 anak ini mengaku, ketiadaan listrik menghambat aktivitas keluarganya di malam hari. Aktivitas sehari-hari anak dan cucunya seperti saat belajar dan mengaji hanya mengandalkan sebuah lampu minyak.

"Mulai sekarang, setelah ada listrik anak-anak tidak perlu menggunakan cemprong atau lilin lagi kalau belajar dan mengaji," ucapnya.

Setelah rumahnya teraliri listrik, Sahidin mengatakan, hal pertama yang akan dilakukannya adalah membeli televisi.

"Biar nanti nonton Persib enggak numpang lagi di rumah tetangga. Mudah-mudahan punya uang buat beli tv-nya," tuturnya.

Sebelumnya, belum tersambungnya aliran listrik bagi ratusan rumah warga di wilayah pelosok ini sungguh ironis. Pasalnya, tidak jauh dari pemukiman terdapat Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Saguling yang memasok kebutuhan listrik untuk wilayah Jawa dan Bali. General Manager PT PLN (Persero) UID Jawa Barat, Agung Nugraha mengakui, butuh anggaran sangat besar agar semua warga bisa menikmati listrik.

"Untuk memasok listrik hingga ke wilayah pelosok memang diperlukan material yang banyak, investasi yang cukup tinggi," terang Agung.

Menurut Agung, masih ada sekitar 20 ribu kepala keluarga di Bandung Barat belum teraliri listrik PLN.

"Tetapi biasanya mereka mengambil listrik dengan cara menarik kabel ke tetangga lalu disambungkan ke rumah," ujarnya.

baca juga: Wagub Bali Tegaskan Pariwisata Bali Tidak Perlu Diganggu Gugat

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyulistio menambahkan, saat ini tinggal tersisa 0,01 persen atau sekitar 256 ribu rumah tangga di Jabar belum terkoneksi listrik.

"Target kita di 2023 semua penduduk bisa menikmati akses listrik sesuai program kita 'Jabar Caang'," jelasnya. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya