Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
SELAMA dua hari, pihak maskapai penerbangan Sriwijaya Air dan Nam Air, membatalkan tujuh penerbangannya di sejumlah bandar udara di Indonesia, termasuk di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Akibat pemutusan kontrak antara Gapura Angkasa dengan pihak maskapai tersebut.
Adapun tujuh penerbangan yang dibatalkan mulai kemarin Rabu (6/11/2019) dan hari ini Kamis (7/11/2019) yaitu rute Makassar ke Yogyakarta, Makassar ke Jakarta-Cengkareng, Makassar ke Biak dan Jayapura, Makassar ke Manokwari, Makassar ke Timika, dan Makassar ke Ternate. Jika dijumlah, jumlah penumpang yang batal terbang untuk tujuh penerbangan lantaran operasional pemberangkatan maskapai Sriwijaya itu, sebanyak 680 penumpang.
Deputi Airport Station Manager Sriwijaya Air, Ruslan, Kamis (7/11/2019) mengungkapkan, pihak Sriwijaya Air bertanggung jawab dan memastikan pelayanan kepada penumpang sehingga tidak ada gangguan dan berjalan normal serta tidak mengganggu kegiatan operasional yang ada di bandara.
"Kemarin, penumpang pesawat Sriwijaya Air yang berada di lantai 2 gate 03 diarahkan untuk melapor ke customer servis Sriwijaya Air di area keberangkatan," ungkap Ruslan.
Menurutnya, pihak maskapai Sriwijaya Air juga bertanggung jawab dan memberikan penanganan pelayanan kepada penumpang yang batal diberangkatkan dengan melakukan refund dengan dana 100 persen. Kembali sesuai dengan harga pembelian tiket.
Maskapai Sriwijaya Air, juga bertanggung jawab dan memberikan penanganan pelayanan kepada penumpang yang batal, dialihkan ke penerbangan ke Semarang dan diberikan konpensasi sebesar Rp150.000 .
baca juga: BI Kalteng Gencar Sosialisasikan Gerakan Nasional Non Tunai
"Pihak dari Maskapai Sriwijaya Air bertanggung jawab dan memberikan penanganan pelayanan kepada penumpang yang batal diberangkatkan hari ini, diberikan fasilitas hotel. Tadi pagi sudah diberangkatkan," pungkas Ruslan. (OL-3)
Letusan Gunung Ile Lewotolok mengakibatkan pesawat Wings Air IW1995 rute Kupang-Lewoleba menunda penerbangan.
Menurut Kemenhub, Pelita Air dinobatkan sebagai maskapai paling tepat waktu di Indonesia pada 2024 dengan tingkat ketepatan jadwal 94,3%.
Di saat banyak maskapai lain berjuang keras mempertahankan performa on-time, maskapai justru mampu konsisten berada di posisi teratas.
Armada baru ini melayani rute dengan jadwal penerbangan tetap CGK-TIM-DJJ 3 kali dalam seminggu, sedangkan rute SIN-HLP-BPN tetap dilayani pesawat jenis 737-300F.
Mulai 9 Juni 2025, masyarakat dapat menikmati penerbangan langsung dari Jakarta - Makassar, Makassar - Ambon, serta Jakarta - Ambon via Makassar.
Penggunaan Skybridge sendiri terhenti karena kondisi Covid-19, dimana saat itu hampir tidak ada penerbangan yang dilayani di BIM.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved