Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
ANGGOTA Komisi V DPR RI Periode 2014-2019 Bambang Haryo Soekartono menilai tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo masih banyak kendala dan masalah dalam pelaksanaan program tersebut. Ia juga memandang manfaatnya masih belum bisa dirasakan masyarakat luas.
Menurut Bambang, jika tol laut dikatakan bisa menurunkan disparitas harga itu belum terwujud. "Program tol laut justru menyedot subsidi dari APBN, jadi lebih baik tol laut dikaji ulang," katanya.
Program tol laut yang menjadi salah satu proram andalan Presiden Joko Widodo yang dimulai sejak 2014 tersebut dalam perjalanannya banyak terganjal berbagai kendala.
"Mulai dari konsepnya yang belum jelas hingga sinergitas antarlembaga yang langka ditemui dan belum terealisasi," ucap Bambang.
Bambang mengaku program tol laut tidak sesuai harapan dan banyak salah kaprah dalam pelaksanaannya.
"Barang-barang yang diangkut oleh tol laut ini tidak pernah dikontrol dan akhirnya dilepas ke mekanisme pasar," tutur Bambang.
Dalam program tol laut, pemerintah menyatakan barang yang diangkut seharusnya 11 komoditas pokok. Akan tetapi, pada kenyataannya tol laut ini turut mengangkut komoditas lainnya seperti barang elektronik dan sepeda.
"Ini yang seharusnya Pak Jokowi dan Pak Menko Maritim perlu turun ke bawah untuk mengecek langsung," jelas Bambang kepada wartawan, di Serang, Banten, Jumat (1/11).
Pada 30 Oktober 2019, Presiden Jokowi mengeluhkan tidak optimalnya sasaran yang dicapai oleh tol laut. Jokowi mengatakan ada pihak swasta yang memonopoli program tol laut sehingga tujuan yang dicapai masih jauh dari yang diharapkan.
Bambang mengaku tidak sependapat dengan pernyataan Jokowi. Menurutnya, selama ini justru pihak swasta malah tidak diberikan kesempatan yang besar. Program tol laut lebih dimonopoli BUMN yang bergerak di bidang pelayaran yakni PT Pelni.
Padahal, kata Bambang, tercatat 26 ribu kapal yang dioperasikan oleh sekitar 3.000 perusahaan nasional untuk mengangkut barang lewat angkutan laut.(OL-09)
Masyarakat Jabodetabek cenderung memilih transportasi umum saat mudik. Sementara masyarakat di luar Jabodetabek lebih memilih kendaraan pribadi.
Tercatat jumlah penumpang kapal melewati pelabuhan Trisakti Banjarmasin, selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 periode 21 Maret-11 April sebanyak 26.717 orang.
Fenomena ini juga berdampak pada peningkatan penumpang kapal laut. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) Cabang Batam memprediksi lonjakan 15% dibanding tahun sebelumnya,
Data PELNI mencatat, pada periode H-15 hingga H-9 Lebaran 2024, jumlah penumpang mencapai 106.234 orang.
Di Pelabuhan Tanjung Emas Semarang sebanyak 1.074 pemudik lebaran sudah datang dari Kumai, Kalteng.
Prakirawan BMKG Annisa Nindi Al’adi, mengatakan BMKG telah mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Bangka Belitung.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved