Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
BUPATI Klaten Sri Mulyani meluncurkan padi Rojolele Srinar dan Srinuk di lahan persawahan padi Rojolele, Desa Gempol, Kecamatan Karanganom, Klaten, Jawa Tengah, Selasa (22/10). Dalam peluncuran padi Rojolele Srinar dan Srinuk, Bupati Klaten sekaligus melakukan panen padi Rojolele dan membuka festival ritual sego wiwit Rojolele di lahan persawahan tersebut.
Peluncuran (launching) padi Rojolele Srinar dan Srinuk, panen padi Rojolele, dan festival ritual sego wiwit Rojolele dihadiri pejabat Kementerian Pertanian, Kemenristekdikti, dan Batan RI.Kepala Bappeda Klaten, Sunarna, melaporkan padi Rojolele Srinar dan Srinuk diluncurkan setelah lolos sidang pelepasan varietas yang dipimpin oleh Bupati Klaten, 27 Juni 2019.
Dijelaskannya, nama Srinar diambil dari kata Sri (Dewi Padi) dan potongan dari kata Bersinar yang menjadi sloga Klaten.
"Jadi, Bersinar dapat diartikan juga Beras Sehat Inovasi Radiasi. Sedangkan padi Srinuk, diambil dari kata Sri atau Dewi Padi. Dan kata Inuk berarti enak sekali, atau dapat diartikan juga sebagai singkatan Inovasi Nuklir Klaten," paparnya.
Bupati Sri Mulyani dalam sambutannya mengatakan, bahwa Srinar dan Srinuk adalah inovasi nyata dari Klaten, yang telah berhasil menjadikan inovasi sebagai prioritas dalam pembangunan. Panen dan peluncuran padi Rojolele Srinar dan Srinuk, adalah hasil kerja keras sejak penelitian yang dirintis enam tahun lalu oleh Bupati Sunarna dan Litbang Bappeda dengan Batan RI.
Padi Rojolele Srinar dan Srinuk, menurut Sri Mulyani, merupakan padi jenis premium yang memiliki keunggulan baik rasa maupun aroma. Ini adalah karya dan inovasi nyata dari Klaten.
baca juga: Pipa Minyak Pertamina di Cimahi Meledak
"Kami minta sektor pertanian ini harus dikembangkan menjadi alat rakyat untuk mencapai kesejahteraan bersama. Dan, hasil inovasi ini harus dilanjutkan di masa datang," pungkasnya. (OL-3)
PUBLIK disibukkan oleh pembahasan rencana pemerintah menghapus beras premium dan medium saat ini. Ke depan, hanya ada beras umum atau beras reguler dan beras khusus.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
Pemerintah tengah melakukan transformasi standar mutu dan harga eceran tertinggi (HET) beras untuk menjawab tantangan perberasan saat ini.
Pendistribusian beras cadangan pangan pemerintah pusat telah diperiksa secara langsung guna memastikan kualitas harum, warna baik.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved