Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kolaborasi Personel Krakatau Memanjakan Pecinta Jazz

Bayu Anggoro
05/10/2019 09:00
Kolaborasi Personel Krakatau Memanjakan Pecinta Jazz
Krakatau Band bernostalgia dengan para penggemarnya saat tampil pada hari kedua The Papandayan Jazz Festival 2019.(MI/Bayu Anggoro)

PENAMPILAN Krakatau Band berhasil menghangatkan suasana pada pembukaan hari kedua The Papandayan Jazz Festival 2019, di Ball Room Hotel Papandayan Bandung, Jawa Barat, tadi malam.

Kelompok musik legendaris yang dibentuk pada 1985 ini mengajak penggemarnya untuk mengenang masa lalu dengan lantunan lagunya.

Saat menaiki panggung sekitar pukul 20.15 WIB, grup yang digawangi penabuh drum Gilang Ramadhan, pianis Dwiki Dharmawan, gitaris Indra Lesmana, Pra B Dharma, dan Dony Suhendra ini langsung menunjukkan kepiawaian mereka.

Meski tak lagi muda, Gilang Ramadhan masih menunjukkan keperkasaannya saat memainkan intro dengan gebukan drumnya. Hentakan alat musik itu pun mampu diciptakan Gilang dengan apik.

Setelah beberapa saat penonton disuguhi tabuhan drum, giliran Dwiki Dharmawan, Dony Suhendra, Pra B Dharma, dan Indra Lesmana yang menunjukkan keahlian dalam memainkan alat musik.

Hampir semua yang menyaksikan menikmati irama kolaborasi ketiga alat musik yang dibawakan mereka. Seakan tak membolehkan penonton hanya sekadar berkedip, permainan jari Indra, Dony, dan Dwiki pun menghipnosis sekitar 500 pecinta jazz yang memadati ball room Hotel Papandayan.

Penonton pun semakin menikmati penampilan Krakatau Band saat vokalis Tri Utami diperlihatkan. Perempuan energik dengan balutan gaun hitam pun menawan penggemar. "Mau mengingat zaman SMP," kata Tri yang langsung disambut teriakan penggemarnya. Penampilan Krakatau Band bukan hanya satu-satunya yang mampu memukau penonton.

Teriakan dan tepuk tangan pun membahana saat penyanyi Tulus menaiki panggung. Lagu Jangan Cintai Aku Apa Adanya menjadi pembuka yang dibawakan pria asal Sumatra Barat itu.

Setelah lagu pertama, Lagu untuk Matahari makin menghangatkan suasana dengan suara lembutnya.

Tampil dengan berbusana hitam, Tulus semakin mengundang riuh penonton dengan lagu Monokrom. "Saya senang sekali kembali ke Bandung," sapa Tulus kepada penonton.

Penyanyi yang menempuh pendidikan tinggi di Bandung ini pun kembali menghadiahi penonton dengan lagu berjudul Labirin. Kali ini penonton dibuat terdiam menikmati suara empuknya. Aksi penyanyi ini pun berakhir pada lagu terakhirnya yang berjudul Tukar Jiwa. (BY/X-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya