Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENAMPILAN Krakatau Band berhasil menghangatkan suasana pada pembukaan hari kedua The Papandayan Jazz Festival 2019, di Ball Room Hotel Papandayan Bandung, Jawa Barat, tadi malam.
Kelompok musik legendaris yang dibentuk pada 1985 ini mengajak penggemarnya untuk mengenang masa lalu dengan lantunan lagunya.
Saat menaiki panggung sekitar pukul 20.15 WIB, grup yang digawangi penabuh drum Gilang Ramadhan, pianis Dwiki Dharmawan, gitaris Indra Lesmana, Pra B Dharma, dan Dony Suhendra ini langsung menunjukkan kepiawaian mereka.
Meski tak lagi muda, Gilang Ramadhan masih menunjukkan keperkasaannya saat memainkan intro dengan gebukan drumnya. Hentakan alat musik itu pun mampu diciptakan Gilang dengan apik.
Setelah beberapa saat penonton disuguhi tabuhan drum, giliran Dwiki Dharmawan, Dony Suhendra, Pra B Dharma, dan Indra Lesmana yang menunjukkan keahlian dalam memainkan alat musik.
Hampir semua yang menyaksikan menikmati irama kolaborasi ketiga alat musik yang dibawakan mereka. Seakan tak membolehkan penonton hanya sekadar berkedip, permainan jari Indra, Dony, dan Dwiki pun menghipnosis sekitar 500 pecinta jazz yang memadati ball room Hotel Papandayan.
Penonton pun semakin menikmati penampilan Krakatau Band saat vokalis Tri Utami diperlihatkan. Perempuan energik dengan balutan gaun hitam pun menawan penggemar. "Mau mengingat zaman SMP," kata Tri yang langsung disambut teriakan penggemarnya. Penampilan Krakatau Band bukan hanya satu-satunya yang mampu memukau penonton.
Teriakan dan tepuk tangan pun membahana saat penyanyi Tulus menaiki panggung. Lagu Jangan Cintai Aku Apa Adanya menjadi pembuka yang dibawakan pria asal Sumatra Barat itu.
Setelah lagu pertama, Lagu untuk Matahari makin menghangatkan suasana dengan suara lembutnya.
Tampil dengan berbusana hitam, Tulus semakin mengundang riuh penonton dengan lagu Monokrom. "Saya senang sekali kembali ke Bandung," sapa Tulus kepada penonton.
Penyanyi yang menempuh pendidikan tinggi di Bandung ini pun kembali menghadiahi penonton dengan lagu berjudul Labirin. Kali ini penonton dibuat terdiam menikmati suara empuknya. Aksi penyanyi ini pun berakhir pada lagu terakhirnya yang berjudul Tukar Jiwa. (BY/X-4)
Hari pertama DIGI Bandoeng Festive 2024 dihadiri lebih dari 1.200 penonton. Suguhan dari 4 stages itu diharapkan dapat terus mendorong majunya industri kreatif di Kota Bandung.
Acara itu akan diselengggarakan 21-22 Mei 2024 di The House Convention Hall, Pasir kaliki square, Kota Bandung.
Java Jazz Festival (JJF) 2024 akan menyelenggarakan pesta musik jazz ke-19 di JIEXpo Kemayoran, Jakarta, pada 24-26 Mei 2024.
JAKARTA International Java Jazz Festival resmi mengumumkan penyelenggaraan festival tahunan tersebut untuk edisi tahun 2024.
Mengusung tema 'Handarbeni Hangejazzi', Ngayogjazz ke-17 di Dusun Gancahan, Sleman, membuat ekonomi warga lokal Yogyakarta semakin menggeliat
Acara ini akan diselenggarakan pada 8-9 Juni 2023 di Entrance Park Kura Kura Bali, Jalan Kura Kura Bali Serangan, Denpasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved