Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Bulog NTT Gelar Operasi Pasar Beras secara Masif

Palce Amalo
24/9/2019 18:35
Bulog NTT Gelar Operasi Pasar Beras secara Masif
Bulog NTT Gelar Operasi Pasar Besar secara Masif(MI/Palce Amalo)

BULOG Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelontorkan ratusan ton beras ke pasar untuk menekan harga beras yang mulai merangkak naik.

Kepala Bulog Divre NTT, Eko Pranoto, mengatakan, operasi pasar (OP) beras tersebut digelar di seluruh wilayah NTT, melibatkan seluruh kantor cabang bulog di kabupaten. Kegiatan itu dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH). Kegiatan itu akan berlangsung sampai akhir Desember 2019.

"Kami melakukan penjualan beras secara masif karena harga beras di pasar mulai merangkak naik," kata Eko Pranoto kepada wartawan seusai melepas tim penjualan KPSH, Selasa (24/9).

Bulog menjual beras premium seharga Rp9.500 per kilogram (kg) atau jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) di pasar sebesar Rp9.950 per kg. Sedangkan beras kualitas premium dijual Rp9.600 per kg, juga jauh di bawah HET sebesar Rp13.300 per kg.


Baca juga: Bantuan Air Bersih belum Merata


Saat ini, stok beras yang tersebar di gudang Bulog di daerah itu melimpah atau mencapai 43.000 ton. Stok beras melimpah karena pemerintah menghentikan penyaluran beras kepada penerima bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) yang selama ini ditangani Bulog.

Selanjutnya digantikan dengan bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang penjualan beras diserahkan kepada mekanisme pasar, melibatkan pihak swasta. Akan tetapi harga beras di pasar tidak diatur, sehingga Kementerian Sosial minta bulog ikut terlibat sebagai penyedia BPNT.

Namun dalam perjalanan, menurut dia, Bulog belum maksimal menyalurkan beras lewat program BPNT tersebut. Dia mencontohkan selama September 2019, realisasi penyaluran beras di daerah itu baru mencapai 271 ton dari target 362 ton.

Secara nasional, penyaluran beras BPNT juga merosot, yakni baru mencapai 300 ribu ton dari target 700 ribu ton. Karena itu, tambah Eko, Bulog mengajak dinas sosial dan perbankan agar bersama-sama memaksimalkan penjualan beras bulog ke masyarakat. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya