Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
BULOG Divisi Regional (Divre) Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelontorkan ratusan ton beras ke pasar untuk menekan harga beras yang mulai merangkak naik.
Kepala Bulog Divre NTT, Eko Pranoto, mengatakan, operasi pasar (OP) beras tersebut digelar di seluruh wilayah NTT, melibatkan seluruh kantor cabang bulog di kabupaten. Kegiatan itu dalam rangka menjaga ketersediaan pasokan dan stabilitas harga (KPSH). Kegiatan itu akan berlangsung sampai akhir Desember 2019.
"Kami melakukan penjualan beras secara masif karena harga beras di pasar mulai merangkak naik," kata Eko Pranoto kepada wartawan seusai melepas tim penjualan KPSH, Selasa (24/9).
Bulog menjual beras premium seharga Rp9.500 per kilogram (kg) atau jauh di bawah harga eceran tertinggi (HET) di pasar sebesar Rp9.950 per kg. Sedangkan beras kualitas premium dijual Rp9.600 per kg, juga jauh di bawah HET sebesar Rp13.300 per kg.
Baca juga: Bantuan Air Bersih belum Merata
Saat ini, stok beras yang tersebar di gudang Bulog di daerah itu melimpah atau mencapai 43.000 ton. Stok beras melimpah karena pemerintah menghentikan penyaluran beras kepada penerima bantuan sosial beras sejahtera (bansos rastra) yang selama ini ditangani Bulog.
Selanjutnya digantikan dengan bantuan pangan non-tunai (BPNT) yang penjualan beras diserahkan kepada mekanisme pasar, melibatkan pihak swasta. Akan tetapi harga beras di pasar tidak diatur, sehingga Kementerian Sosial minta bulog ikut terlibat sebagai penyedia BPNT.
Namun dalam perjalanan, menurut dia, Bulog belum maksimal menyalurkan beras lewat program BPNT tersebut. Dia mencontohkan selama September 2019, realisasi penyaluran beras di daerah itu baru mencapai 271 ton dari target 362 ton.
Secara nasional, penyaluran beras BPNT juga merosot, yakni baru mencapai 300 ribu ton dari target 700 ribu ton. Karena itu, tambah Eko, Bulog mengajak dinas sosial dan perbankan agar bersama-sama memaksimalkan penjualan beras bulog ke masyarakat. (OL-1)
Pendistribusian beras dilakukan sebagai upaya menekan inflasi agar harga beras di pasaran kembali stabil,
Pada gelaran itu disiapkan berbagai komoditas seperti beras, telur ayam, dan cabai merah. Harganya lebih murah dibanding di pasaran.
Berbagai produk pangan dijual, mulai beras, minyak goreng, telur, cabai dan lainnya di bawah harga pasaran.
UNTUK mengatasi kelangkaan dan melejitnya harga beras medium maupun premium, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) segera menggelar operasi pasar beras medium dan pasar murah.
PEMKOT Bandung Jawa Barat (Jabar), mulai Senin (19/2) hingga 1 Maret 2024 menggelar Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah di 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung. Berikut lokasinya.
ANTREAN panjang terjadi di 3 lokasi di Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat yang menggelar operasi pasar beras medium SPHP dan pasar murah, Senin (19/2).
Jumlah stok beras masih akan bertambah, karena pada pekan depan akan tiba beras sebanyak 35 ribu ton
Kalaupun ada kekurangan biasanya Bulog Subdivre Cianjur menutupinya dengan pasokan dari daerah lain
Bulog sebagai institusi pengelolaan persediaan, distribusi, dan pengendalian harga beras, mengambil beberapa langkah.
Selama Januari, Bulog Cirebon sudah menggelontorkan 3.700 ton beras SPHP melalui berbagai jaringan
Penyaluran beras CPP dipastikan sesuai mekanisme, sehingga bantuannya tepat sasaran.
KELANGKAAN beras medium dan premium terjadi selama sepekan terakhir di sejumlah minimarket di Jawa Barat (Jabar). Konsumen terus mendapati kosongnya rak-rak beras.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved