Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
BADAN Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, menyebutkan awan panas letusan di Gunung Merapi yang terjadi pada Minggu, pukul 11.36 WIB mengakibatkan hujan abu selama beberapa saat.
"Awan panas terekam di seismogram dengan amplitudo 70 mm dan durasi 125 mm," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Sleman, Makwan, di Sleman, Minggu (22/9).
Ia mengatakan, dari seismogram juga terpantau kolom awan panas setinggi sekitar 800 meter keluar dari puncak Gunung Merapi.
"Saat ini status Gunung Merapi masih waspada," katanya.
Baca juga: Warga Lembang Ciptakan Mesin Pembakar Sampah Ramah Lingkungan
Ia mengatakan letusan tersebut mengakibatkan hujan abu tipis yang terpantau dari sisi barat Dusun Tunggularum, Desa Wonokerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman.
"Kami masih terus memantau perkembangan. Saat ini warga di lereng Merapi masih tenang. Kondisi aman terkendali," katanya.
Makwan mengatakan hujan abu di sisi barat Merapi tidak berlangsung lama, dan saat ini abu sudah hilang diterpa angin. (Ant/OL-1)
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap pendidikan dan kesejahteraan sosial, Garrya Bianti Yogyakarta, hotel bintang lima di Yogyakarta yang merupakan bagian dari Banyan Group
Keberadaan Kopi Sleman pun diharapkan dapat semakin mendukung iklim pariwisata di kabupaten yang berada di kaki Gunung Merapi sisi Selatan.
Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X memimpin giat tanam pohon bersama Pemda DIY, Kraton Yogyakarta dan Pengurus Pusat Organisasi Pemuda Lintas Agama.
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Magelang, Boyolali, Klaten (Jawa Tengah) dan Sleman (DIY) mengalami kegempaan ratusan kali dan kembali menggugurkan lava delapan kali.
Selama seminggu, terjadi gempa Fase Banyak 2.226 kali dan gempa Guguran mencapai 1.116 kali akibat aktivitas vulkanik Gunung Merapi.
BALAI Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta merilis, selama sepekan dari hari Jumat (27/9) hingga Kamis (3/10).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved