Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Perang Spanduk Jelang Pilkada 2020 di Solo

Widjajadi
22/9/2019 13:30
Perang Spanduk Jelang Pilkada 2020 di Solo
Spanduk bergambar Gibran dan Spanduk bernada sindiran berdampingan di Kota Solo(Dok. Widjajadi)

SEJAK Sabtu (21/9) di sejumlah titik jalan strategis di kota Solo muncul spanduk bergambar foto Gibran Rakabuming Raka mengenakan kacamata dan berbaju kotak kotak merah, bertulisan "Gibran Rakabuming Raka, Solo Masa  Depan Kita".

Spanduk berukuran 50 cm x 3 meter itu tidak diketahui pemasangnya, namun cukup mendapatkan perhatian masyarakat yang kebetulan melewati.

Kalimat dalam spanduk tersebut disinyalir berkaitan dengan Pilkada 2020. Gibran sendiri belum menyatakan akan maju dalam Pilwalkot Solo. Namun, pertemuannya dengan sejumlah tokoh politik di Solo menguatkan sinyalemen tersebut.

Bahkan di Solo Timur, berdampingan dua spanduk, yang satu bergambar putra sulung Presiden Joko Widodo tersebut, dan di sebelahnya spanduk bertulisan "Iki Republik Dudu Kerajaan". Banyak pengguna jalan yang lewat dan membaca, kemudian tersenyum melihat spanduk tersebut.

Dijagat media sosial (medsos) pun kemunculan spanduk bergambar Gibran itu mendapatkan banyak respon.Ada yang berkomentar mendukung, dan ada pula komentar nyinyir.

Baca juga : Jokowi Persilakan Gibran Masuk Bursa Calon Wali Kota Surakarta

Walikota Solo FX Hadi Rudyatmo yang juga Ketua DPC PDIP Kota Surakarta merasa  susah berkomentar atas munculnya spanduk bergambar Gibran.

"Mau  dilarang putera presiden, dan sebaliknya dianggap walikota arogan," kata pria berkumis yang akrab dengan panggilan Rudy itu kepada wartawan, Minggu (22/9).

Ia menyesalkan, pemasangan spanduk itu tidak memenuhi etika dan estetika. Dalam spanduk itu, tidak ada kejelasan, siapa atau kelompok mana yang memasang. Pun tidak ada pemberitahuan kepada Pemkot.

Begitu halnya spanduk satunya yang berbahasa Jawa denhgan tulisan:"Iki Republik.Dudu Kerajaan".

Walikota Rudy berharap, siapa pun orang atau kelompok maupun institusi yang berkeinginan memasang spanduk yang dikelola oleh Pemda, sebaiknya memperhatikan etika.

"Ya sebaiknya memberitahukan dulu kepada Pemkot," kata dia.

Yang jelas, selaku Ketua DPC PDIP Kota Surakarta, FX Hadi Rudyatmo menegaskan, pihaknya sejak sepekan terakhir ini sudah menggelar proses penjaringan pasangan bakal calon (balon) walikota-wakil walikota untuk Pilkada 2020, secara tertutup.

Saat ini pasangan balon walikota-wakil walikota yang sudah mendaftar adalah Achmad Purnomo-Teguh Prakosa (Puteh) ke DPC PDI Perjuangan di Brengosan. Keduanya merupakan kader murni partai banteng.

Sedang Gibran yang sempat disurvei oleh Lembaga Kebijakan Publik (LKP) Universitas Slamet Riyadi sebagai sosok atau tokoh Solo paling populer menuju Pilkada Surakarta'2020, pada 18 September lalu sempat menemui FX  Hadi Rudyatmo di Loji Gandrung, untuk silaturahmi dan sekaligus mencoba menanyakan perihal mekanisme pendaftaran kandidat walikota melalui PDIP Surakarta. (WJ)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya