Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
ERUPSI Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro (Sitaro), Sulawesi Utara, memicu evakuasi 47 warga Desa Winangun di Kecamatan Siau Barat Utara menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Tim Reaksi Cepat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sitaro mengevakuasi 16 keluarga yang terdiri atas 47 warga Desa Winangun, setelah Gunung Karangetang meletus pada Kamis (12/9) pukul 09.49 Wita.
"Dievakuasi ke tempat pengungsian yang berada di Gereja Masehi Injil Sangihe Talaud," kata Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Agus Wibowo, dalam siaran pers badan yang diterima di Jakarta, Jumat (13/9).
Baca juga: Bea Cukai Kudus Dapati Lebih 700 Ribu Batang Rokok Ilegal
Pemerintah Kabupaten Sitaro telah menyalurkan bantuan bahan pokok kepada warga yang mengungsi. Selain mengevakuasi, Tim Reaksi Cepat BPBD Kabupaten Sitaro melakukan kaji cepat dan memberi tahu warga yang tinggal di daerah dalam radius 4 kilometer dari puncak Gunung Karangetang untuk menjauhi kawasan di sekitar gunung api itu.
Para warga juga diimbau untuk selalu memakai masker agar terhindar dari dampak paparan abu vulkanik akibat erupsi Gunung Karangetang.
Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang mengalami peningkatan dan statusnya saat ini Siaga (Level III). Pemerintah masih mendata kerugian yang timbul akibat letusan Gunung Karangetang. Hingga saat ini, tidak ada laporan mengenai korban jiwa akibat erupsi tersebut. (OL-1)
Apakah kamu lebih suka liburan ke gunung atau pantai? Ternyata, pilihan destinasi liburan favoritmu bisa mencerminkan kepribadianmu yang sebenarnya.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan mengenai radius bahaya Gunung Lewotolok yakni sejauh dua kilometer.
Masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).
Perubahan iklim telah menyebabkan pencairan lapisan es, yang berkontribusi terhadap kenaikan permukaan laut global.
Peneliti berhasil mengidentifikasi bahwa letusan besar pada 1831 berasal dari Kaldera Zavaritskii, sebuah gunung berapi yang terletak di Pulau Simushir, bagian dari Kepulauan Kuril.
Saat ini, monitor di Axial menunjukkan adanya penggelembungan pada permukaan gunung bawah laut tersebut, mengindikasikan pergerakan magma.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved