Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEKERINGAN melanda Jawa Tengah diperkirakan lebih panjang hingga November mendatang. Sementara sumber-sumber air terus menyusut akibat kemarau. Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Jepara sudah kewalahan akibat menyusutnya 100 sumur sumber air baku hingga 10%. Akibatnya beberapa desa tidak mendapat aliran air bersih.
"Rencananya tahun 2020 dibangun instalasi pengolahan air dari Bendungan Bapangan untuk memenuhi kebutuhan air warga," kata Direktur PDAM Jepara Prabowo, Rabu (11/9).
Warga Desa Raguklampitan, Kecamatan Batealit, Jepara terpaksa setiap hari mandi dan mencuci dengan memanfaatkan sumber air dari saluran irigasi dari Kedung Boso yang berjarak 500 meter dari desanya. Sedangkan untuk kebutuhan konsumsi, warga membeli air dari pedagang keliling atau menunggu bantuan.
Pada kesempatan berbeda, Kepala Stasiun Klimatologi Semarang, Tuban Wiyoso mengatakan kemarau di Jawa Tengah saat ini terasa lebih kering dan lebih lama. Dia memprediksikan musim kemarau tahun ini hingga November mendatang atau mundur dibandingkan perkiraan awal pada September ini.
Awal hujan diprediksikan baru akan terjadi Oktober minggu kedua dan ketiga untuk wilayah Banjarnegara, Batang selatan, Pekalongan, Wonosobo, Temanggung, Magelang, Kendal dan Cilacap.
"Namun untuk wilayah pesisir seperti Jepara, Demak, Rembang dan Pati musim penghujan baru terjadi pada Desember mendatang," kata Tuban memprediksi.
baca juga: Alumni Universitas Riau Siapkan Class Action Dampak Karhutla
Sementara itu bencana kekeringan yang melanda Jawa Tengah mendapat perhatian dari media asing asal Jepang, Asahi Shimbun. Surat kabar itu mengutus kepala biro untuk koresponden Indonesia, Hidefuni Nogami untuk meliput dampak kemarau di Kabupaten Grobogan. Di wilayah ini kekeringan melanda 107 desa di 15 kecamatan, termasuk ratusan hektare sawah kekurangan air. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved