Headline
KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.
SETELAH operasional penerbangan Merpati Nusantara Airlines dihentikan pada Februari 2014 akibat masalah keuangan, logo maskapai ini kembali terbang melayani rute perintis di kawasan Kalimantan. Namun logo yang terbang ini bukan milik PT Merpati Nusantara Airlines, melainkan milik PT Aviastar, sebuah maskapai penerbangan layanan pesawat carter. Logo maskapai ini terbang pertama dari hanggar Merpati di kawasan Bandara Juanda Kabupaten Sidoarjo.
Logo Merpati dengan warna dasar biru dikombinasi tiga garis warna oranye itu terlihat jelas di pesawat Twinotter PK-BRQ milik Aviastar rute Tarakan-Palangkaraya. Logo Merpati ini terlihat dipasang pada bagian ekor pesawat. Demikian pula tulisan Merpati juga terlihat di pintu masuk pesawat. Penulisan Merpati dan pemasangan logo ini dilakukan di hanggar Merpati Nusantara Airlines tersebut. Pemakaian logo dan tulisan Merpati di pesawat Aviastar ini sengaja dilakukan sebagai bentuk apresiasi terhadap Merpati yang dulu dinilai telah berhasil sebagai pemersatu wilayah-wilayah terpencil.
"Minimal peran Merpati dulu sebagai development agent," kata Director Corporate Planing Aviastar Agus Soedjono.
Pesawat Aviastar berlogo Merpati ini dengan kapasitas 12 penumpang, merupakan pesawat carter penerbangan perintis. Selain melayani penerbangan perintis di Tarakan dan Palangkaraya juga melayani penerbangan ke Gunung Sitoli Nias Sumatra Utara. Pesawat ini diterbangkan dengan seorang copilot perempuan bernama Andyana.
baca juga: Pemprov Jabar belum Tentu Tambah Subsidi Kenaikan Premi BPJS
"Semoga Merpati Nusantara Airlines bisa beroperasi lagi dan bisa membuka lapangan pekerjaan terutama pilot yang masih nganggur," kata Andyana.
Merpati Nusantara Airlines didirikan tahun 1962 pada saat masa pemerintahan Presiden Soekarno. Namun maskapai ini tidak beroperasi sejak 2014 lalu akibat kesulitan keuangan. (OL-3)
Hal ini tentu mendapatkan sambutan baik dari Sri Sultan.
BANDARA I Gusti Ngurah Rai Bali mencatat lonjakan signifikan dalam pergerakan penumpang dan penerbangan selama bulan Juli 2025.
Dibandingkan penggabungan, pendekatan berbasis aliansi akan jauh lebih strategis. Ia mencontohkan model aliansi global seperti OneWorld, SkyTeam, dan Star Alliance.
Aliansi memungkinkan maskapai tetap mandiri namun bekerja sama dalam memperluas jaringan, efisiensi operasional, hingga program loyalitas.
Dalam 10 tahun terakhir, industri perjalanan berevolusi dengan sangat pesat.
Batik Air dan Citilink mendukung rencana tersebut serta akan menindaklanjuti pelaksanaan perpindahan penerbangan dari Bandara Halim Perdanakusma ke Bandara Soekarno-Hatta.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved