Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Banjir bandang akibat meluapnya sejumlah anak sungai kian mengancam sejumlah kabupaten di belahan barat daya Provinsi Jambi. Kendati cepat menyurut, banjir berarus deras disertai lumpur membuat rumah warga sejumlah fasilitas umum serta tanaman padi warga rusak.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Jambi, Arief Munandar menjawab Media Indonesia, Jumat (22/1) membenarkan tingginya ancaman banjir bandang di sejumlah kabupaten di kawasan hulu daerah aliran sungai (DAS) Batanghari tersebut.
"Seiring tungginya curah hujan saat ini, beberapa kabupaten dan kota di wilayah hulu memang rawan dilanda banjir bandang akibat meluapnya sejumlah anak sungai. Meskipun cepat surut, banjir bandang telah menyusahkan warga, karena rumah, akses transportasi dan lahan pertanian mereka rusak," ujar Arief.
Ia membeberkan dalam sepekan terakhir banjir disertai lumpur dan berarus deras, antara lain telah melanda belasan desa di Kabupaten Bungo, Merangin, dan Kabupaten Sarolangun.
"Detil datanya ada di BPBD kabupaten, dan penanganan korban banjir sudah dilakukan pihak pemerintah daerah. Namun, jika dibutuhkan kita di Provinsi siap kapan saja untuk mendrop bantuan, baik makanan, air bersih ataupun dana untuk evakuasi," jelasnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, banjir yang dua hari lalu melanda sejumlah desa di Kecamatan Pemenang, Kabupaten Merangin, dan Kecamatan Muaralimun, Kabupaten Sarolangun, Jumat kemarin sudah mulai surut. Warga korban banjir kini tengah sibuk membersihkan rumah yang dipenuhi lumpur.
Namun, di wilayah hilirnya, yakni di Kecamatan Pauh, banjir setinggi lutut orang dewasa mulai menggenangi lahan pertanian dan puluhan rumah warga sebelumnya
Kapolsek Pauh Alfian Rusli menjelaskan, banjir masih terkosentrasi di kawasan Pasar Pauh. "Rumah yang terendam dua puluhan. Kami sudah turun, dan ikut meringankan derita warga dengan memberikan bantuan mie instan," sebut Alfian kepada wartawan. (SL/OL-2)
Ekspedisi Sungai Batanghari merupakan bagian dari penyelenggaraan Kenduri Swarnabhumi yakni suatu rangkaian kegiatan susur budaya melayu Jambi.
Peradaban masyarakat Melayu dipercaya tumbuh dan berkembang di sepanjang sungai Batanghari.
Jambi berstatus siaga III banjir mengingat tinggi muka air Sungai Batanghari yang tercatat di pengukur air Tanggo Rajo Kota Jambi sudah mencapai 13,90 meter atau sudah melebihi batas normal.
WARGA Kota Jambi tumpah ruah menyaksikan atraksi permainan sinar laser dan pelepasan ribuan lampion di atas kawasan wisata Tanggo Rajo di tepian Sungai Batanghari, Rabu (22/11) malam.
WAKTU saya kecil, melihat air Sungai Batanghari jernih. Sekarang keruh, dan mungkin tidak akan pernah jernih lagi!
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved