Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KEKERINGAN di Jawa Tengah kian menyulitkan warga. Warga terpaksa mencari air dengan menggali sumur dangkal di sawah-sawah, meskipun bantuan terus dialirkan ke desa yang dilanda kekeringan. Seperti terjadi di beberapa desa di Kabupaten Pati, Jawa Tengah warga semakin kesulitan mencari air bersih. Bahkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Penali-Juwono telah membuat lima sumur bor untuk membantu warga mengatasi kesulitan air bersih. Namun hasilnya tidak semua sumur bor mengeluarkan air.
"Kondisi terparah terjadi di Desa Sendangsuko, Sarimulyo dan beberapa desa di Kecsmatan Winong, Tanjung Sekar, Telogowayu, Paduruan dan Kretek," kata Kepala BPBD Pati, Sanusi Siswoyo, Jumat (30/8).
Kecilnya anggaran yang dimiliki Pemkab Pati untuk mengatasi kekeringan ini, ujar Sanusi menjadikan BPBD Pati terpaksa meminta bantuan ke BPBD Provinsi Jawa Tengah dan CSR dari beberapa perusahaan. Kekeringan di Kabupaten Pati tercatat di 30 desa dengan jumlah penduduk terdampak sebanyak 5.333 jiwa. Sedangkan desa yang mendapat bantuan sebanyak 28 desa. BPBD Jawa Tengah telah menggelontorkan 100 tangki.
baca juga: Kick Andy dan Super Indo Bantu 5 Sekolah di Sulteng
Sementara itu data dari PMI Jawa Tengah menyebutkan hingga akhir Agustus ini tercatat kekeringan telah melanda 21 kabupaten/kota di Jawa Tengah. Bantuan air bersih sudah didistribusikan ke 359 desa di 133 kecamatan. Total air yang diberikan sebanyak 8,8 juta liter. Untuk menyalurkan air bersih tersebut dikerahkan 1.576 truk tangki dengan melibatkan PMI Jawa Tengah, PMI kabupaten/kota, Dinas PU dan PDAM setempat. Daerah terparah dilanda kekeringan yakni Kabupaten Purbalingga, Wonogiri dan Sragen.
"Sebanyak 348.586 jiwa telah menikmati bantuan air bersih tersebut,� kata Ketua PMI Jawa Tengah, Imam Triyanto. (OL-3)
"Kami juga sudah mempersiapkan anggaran untuk operasional truk tangki penyuplai air bersih yang jumlahnya ada lima unit dengan kapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter,"
AKIBAT tidak turun hujan dan krisis air saluran irigasi, kekeringan lahan sawah di Kabupaten Pidie, Aceh, semakin parah.
Di Desa Ceurih Kupula, Desa Pulo Tunong, Desa Mesjid Reubee dan Desa Geudong, puluhan ha lahan sawah mengering. Lalu tanah bagian lantai rumpun padi pecah-pecah.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
SIUMA menggunakan sensor kelembaban tanah berbasis IoT yang terkoneksi langsung ke grup WhatsApp petani, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan irigasi secara real time.
PERUBAHAN pola cuaca semakin nyata di Indonesia. Peneliti BRIN Erma Yulihastin, mengungkapkan bahwa musim hujan saat ini tak lagi berjalan secara reguler.
BMKG memperingatkan bahwa cuaca ekstrem masih berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia, meskipun musim kemarau secara klimatologis telah dimulai.
Di kawasan pegunungan dan dataran tinggi, bahkan pada malam hingga pagi hari suhu udara dapat mencapai di bawah 14 derajat celcius.
Ketidakteraturan atmosfer memicu kemunduran musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia, memunculkan cuaca ekstrem yang terus berlanjut.
BMKG menegaskan fenomena cuaca dingin di Indonesia bukan disebabkan Aphelion, melainkan Monsun Dingin Australia dan musim kemarau.
Di musim kemarun ini, BPBD mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved