Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Atasi Kekeringan, Tim Percepatan Pertanian Dibentuk

Ferdinandus Rabu
29/8/2019 08:20
Atasi Kekeringan, Tim Percepatan Pertanian Dibentuk
Kekeringan di NTT berdampak pada lahan pertanian(MI/Palce Amalo )

PEMERINTAH Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur terus melakukan upaya mengatasi kekeringan di lahan pertanian. Upaya itu salah satunya dengan membentuk tim percepatan pertanian oleh Bupati Flotim. Tim percepatan pertanian ini akan melibatkan seluruh instansi yang ada di daerah ini. Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Flores Timur, Anton Wukak Sogen saat dikonfirmasi Kamis (29/8), mengakui telah mendapatkan pemberitahuan dari bupati untuk segera membangun koordinasi dengan seluruh instansi demi terbentuknya tim pecepatan pertanian.

"Iya benar, mungkin dalam waktu dekat tim percepatan pertanian akan dibentuk. Beberapa waktu lalu bupati Flotim, Anton Hadjon sudah menyampaikan kepada saya akan membentuk tim percepatan pertanian untuk memaksimalkan seluruh potensi lahan pertanian di daerah ini. Banyak sekali lahan kering yang harus dimanfaatkan secara optimal pada musim kemarau ini. Itu permintaan bupati agar segera membentuk tim tersebut," jelas Kadis Pertanian Anton Sogen, Kamis (29/8).

Lebih lanjut, Anton menambahkan tim percepatan ini nantinya akan melibatkan seluruh instansi dan dinas di daerah ini untuk bersinergi mengembangkan pertanian di daerah ini.

"Harapan bupati agar tim percepatan pertanian ini melibatkan seluruh instansi. Beliau sudah minta kepada saya untuk segera berkoordiansi dengan Bappeda Flotim dalam rangka pembentukan tim ini. Artinya, selain Bappeda, juga melibatkan beberapa dinas, seperti dinas PUPR, dinas kehutanan, dinas lingkungan hidup, dinas pariwisata, dan beberapa dinas lainnya. Maksud bupati ini adalah setiap dinas dengan stratetginya masing-masing harus bisa mendukung pertanian," tambah Anton.

Dia mencontohkan untuk membuka lahan pertanian baru, maka dinas PUPR juga bisa membantu dengan pembukaan infrasturktur, atau membangun sumur dan embung. Untuk dinas pariwisata misalnya bisa berkoordinasi untuk pengembangan agrowisata yaitu pemanfaatan lahan-lahan di sekitar lokasi wisata, juga dengan dinas-dinas lainnya. Ini dimaksudkan agar setiap dinas pun bisa berbuat banyak untuk meningkatkan produktivitas pertanian di daerah ini.

baca juga: Kemenhub Razia Odol di Tol Pejagan-Pemalang

Luas lahan pertanian di Flores Timur adalah 161.141 Ha yang terdiri dari lahan sawah seluas 2,98% atau 4.794 Ha dan lahan bukan sawah seluas 97,02% atau 156.347 Ha. Dari potensi luas lahan tersebut, yang telah dimanfaatkan untuk lahan persawahan sebesar 20,94% (1,004 ha) dan lahan persawahan yang belum dimanfaatkan sebesar 79,06% atau 3,790 ha. Sementara lahan non sawah yang telah dimanfaatkan sebesar 35,84% (56,037.05 ha) dan lahan non sawah yang belum dimanfaatkan sebesar 64,16% (100,309.95 ha). Dari data ini diketahui masih banyak lahan yang belum dimanfaatkan, dan lahan pertanian non sawah yang paling banyak tersebar di wilayah Flotim. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya