Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Khofifah dan Lukas Enembe Ditolak Masuk Asrama Mahasiswa Papua

Faishol Taselan
27/8/2019 20:26
Khofifah dan Lukas Enembe Ditolak Masuk Asrama Mahasiswa Papua
Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (27/8)(MI/Faishol Taselan)

KEDATANGAN rombongan Gubernur Papua Lukas Enembe dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di Asrama Mahasiswa Papua (AMP) di Jalan Kalasan Surabaya, ditolak oleh mahasiswa Papua.

Rombongan yang dikawal Kapolda Jatim Irjen Luki Hermawan tiba di AMP Jalan Kalasan sekitar pukul 17.30 WIB.

Gubernur Papua Lukas berusaha membujuk mahasiswa untuk bisa menerima mereka, namun justru dimaki dan ditolak masuk.
    
Khofifah juga ditolak masuk. Bahkan, sempat ada benda yang dilemparkan dan nyaris terkena Khofifah.

Khofifah langsung ditarik masuk ke mobil. Gubernur Papua juga diminta masuk ke dalam mobilnya.

Di dalam asrama terdengar teriakan dari para mahasiswa. Bahkan, mereka juga ikut memaki maki rombongan yang hadir.

Tidak lama kemudian, rombongan langsung meninggalkan lokasi. Teriakan mahasiswa terus menggema.

Sebelumnya, Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Gubernur Papua Lukas Enembe sempat bertemu di Gedung Grahadi Surabaya. Dalam pertemuan yang berlangsung selama satu jam ini, keduanya membicarakan terkait pengamanan mahasiswa di Jawa Timur.

Khofifah mengatakan dalam beberapa hari ini, banyak dibantu Polda Jatim dan Kodam V Brawijaya dalam membantu pengamanan mahasiswa Papua di Jatim.

"Kami ingin menyampaikan, kami sudah membangun komunikasi, rasanya sudah sangat dekat, sangat baik," kata Khofifah.

Khofifah juga mengatakan bahwa peristiwa ujaran rasis beberapa waktu bukanlah mewakili warga Jawa Timur. Karena itu, Khofifah menyampaikan permintaan maaf.

Lukas Enembe mengakui sudah mengirim tim ke Surabaya, namun hingga kini mereka masih ditolak mahasiswa Papua untuk masuk asrama.

Lukas mengajak agar tetap menjaga perstauan dan kesatuan bangsa. Keakraban sesama warga Jatim dan Papua harus tetap terjaga.

Apalagi, lanjutnya, seluruh kebutuhan di Papua banyak dipasok juga dari Jawa Timur. "Jadi tidak boleh ada ekses kecil pun yang terjadi. Untuk masyarakat Jatim juga paling banyak di Papua, jadi tidak boleh ada hal-hal perselisihan," katanya. (X-15)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Henri Siagian
Berita Lainnya