Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
PERAYAAN hari ulang tahun (HUT) ke-32 Arema, Malang, Jawa Timur, yang jatuh pada 11 Agustus tahun ini berbeda dengan sebelumnya. Kali ini, Aremania, suporter klub berjuluk 'Singo Edan' merayakannya secara kreatif tanpa konvoi dengan menggelar Kompetisi Gumebyar Arema sekaligus merayakan HUT Kemerdekaan RI.
Mereka beranggapan Kota Malang sekarang menjadi kota kreatif yang banyak dikunjungi wisatawan. Sehingga merasa perlu menghindari konvoi mengendarai kendaraan bermotor yang memacetkan lalu lintas.
Kini, mereka tidak hanya berinteraksi dengan masyarakat, akan tetapi turut berkontribusi menjaga ketertiban berlalu lintas melalui kegiatan kreatif.
Pagi itu, di Jalan Ijen Kota Malang, mereka berkumpul dan berjalan kaki bersama sembari mengenakan atribut lengkap Aremania selayaknya mendukung 'Singo Edan' di stadion. Cara itu dinilai lebih santun dan simpatik untuk turut mengurangi kemacetan.
Baca juga: Bertinggi 197 cm, Siswa Ini Jadi Pusat Perhatian Saat HUT RI
Karena itu, Aremania memilih berkumpul di Jalan Ijen. Selain berolah raga bersama masyarakat, mereka menyanyikan lagu-lagu yang biasa dinyanyikan saat Arema berlaga di stadion.
Lagu-lagu itu di antaranya sorak-sorak arek Malang, aku bangga menjadi arek Malang dan salam satu jiwa.
Sembari mengenakan kaos berwarna biru dan membawa atribut bendera berlogo singa, syal, drum, terompet, lagu-lagu itu berkumandang menyatu dengan perayaan HUT Kemerdekaan RI.
Wali Kota Malang Sutiaji mengatakan sebagai kota kreatif, talenta di masyarakat termasuk Aremania harus diwadahi dengan baik.
"Kota Malang itu kota kreatif. Talenta Aremania harus diwadahi sehingga yang dilihat bukan sepak bolanya saja, akan tetapi juga kreativitas suporternya perlu kreasi dan inovasi," tegas Sutiaji kepada wartawan, Minggu (18/8).
Menurut Sutiaji, gaya yel-yel Aremania yang khas dipertontonkan di stadion juga diterapkan di car free day.
Tahun ini, lanjutnya, HUT Arema dan HUT Kemerdekaan RI sangat istimewa dirayakan serentak secara meriah untuk melanjutkan pembangunan dalam mengisi kemerdekaan.
Sementara para Aremania menyatakan sangat mendambakan kebangkitan 'Singo Edan' seperti zaman dulu. Itu sebabnya mereka berkeinginan melanjutkan para pendahulu Aremania yang mampu menjadi suporter terbaik nasional.
Gabungan Aremania dari Kabupaten Malang, Kota Malang dan Kota Batu tersebut berkomitmen menjadi pendukung yang suportif.
"Kami Aremania generasi biru, peduli Aremania. Semoga kejayaan Arema bisa kembali lagi seperti dulu," tegas Wahyu Rizki, Aremania dari Sengkaling, Kabupaten Malang.
Sedangkan Aremania lainnya, Aditya dan Teguh mengatakan tetap mempertahankan keaslian ciri khas Aremania menjadi pelopor suporter damai.
Adapun gelaran Kompetisi Gumebyar Arema berangkat dari keinginan Aremania sendiri, lalu diinisiasi Pemerintah Kota Malang. (OL-2)
UMKM menerima manfaat dari sisi mengenalkan produk, pemasaran, dan promosi.
PECINTA kuliner Nusantara dan wisatawan bisa menyerbu sejumlah pasar tradisional untuk menikmati jajanan legendaris di Kota Malang, Jawa Timur.
Sebanyak 55 personel Dishub bersiaga bersama petugas gabungan TNI dan Polri.
Menurut Nasir, kenaikan harga cepat berubah selama Ramadan ini. "Kenaikan harga terjadi dalam sebulan ini,” kata Nasir.
Pengurus PHRI Kota Malang mengambil sikap segera menemui DPRD dan Pemkot Malang guna mendapatkan solusi.
Menurut Purnawan yang juga aktivis Walhi Jatim, banjir di Suhat Malang karena tidak adanya saluran drainase yang mengalir ke kawasan Kedawung dan Tulusrejo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved