Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
Jakarta: Dua prajurit Batalyon Infanteri (Yonif) Raider 751/Vira Jaya Sakti, Pratu Panji dan Pratu Sirwandi, ditembak Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) di Nduga, Papua. Mereka diserang setelah kendaraannya diadang di sekitar Danau Habema, menuju Mbua, Nduga.
"Untuk informasinya sementara, benar adanya gangguan tembakan itu," kata Kepala Penerangan Komando Daerah Militer XVII/Cenderawasih Letnan Kolonel Eko Daryanta kepada Medcom.id, Jumat, 16 Agustus 2019.
Namun, Eko belum bisa menyampaikan secara rinci koronologis penembakan tersebut. Pihaknya masih menyelidiki serangan tersebut. "Kronologisnya itu masih diperdalam," ujar Eko.
Kondisi di Nduga memang sedang menghangat. Direktur Yayasan Keadilan dan Keutuhan Manusia Papua, Theo Hesegem, mengeklaim 183 warga Nduga tewas akibat tembakan aparat TNI-Polri, kekerasan fisik, perampasan, sakit dan melahirkan.
Namun, Polri tudingan itu. Korps Bhayangkara menekankan operasi gabungan dengan TNI justru telah menjamin keamanan dan ketertiban masyarakat di daerah konflik itu.
"Nduga itu sebelum kehadiran TNI-Polri secara sistematis dan masif wilayah itu dikontrol Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Karena dikontrol KKB bisa dikatakan wilayah sana tak kondusif," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Polri Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, Kamis, 15 Agustus 2019. (Medcom/OL-9)
Pelaku kemudian mengacungkan senjata ke arah mobil korban. Di depan Bank Danamon, pelaku meletuskan tujuh kali tembakan ke arah korban
"Pagi ini sudah ditetapkan sebagai tersangka (dikenakan) Pasal 338 KUHP (tentang pembunuhan),"
Kapolda Metro Jaya Irjen M Fadil Imran mengatakan Bripka CS ditetapkan sebagai tersangka setelah ditemukannya dua alat bukti dan diperkuat dengan keterangan saksi.
Dudung Abdurachman meminta kepada jajaran TNI di bawah komando Kodam Jaya untuk tidak membuat isu miring soal penembakan oleh oknum polisi yang menewaskan dua pegawai kafe dan satu anggota TNI
Kodam Jaya bersama Polda Metro Jaya akan melakukan patroli bersama untuk mencegah adanya gesekan antara kedua institusi itu menyusul tewasnya prajurit TNI yang ditembak polisi
SATUAN Polisi (Satpol) PP Jakarta Barat berencana menutup permanen Kafe RM yang menjadi lokasi penembakan pada Kamis (25/2) dini hari tadi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved