Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
Masyarakat Kalteng antusias berburu dan membeli akar bajakah. Harga jual akar tersebut bervariasi dari harga Rp50-100 ribu per kilogramnya ataupun per batangnya.
Masyarakat Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng) antusias berburu dan membeli akar bajakah. Sebab, tanaman yang dianggap mampu menyembuhkan penyakit kanker berdasarkan hasil temuan tiga pelajar Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Palangka Raya.
"Informasinya akar bajakah tersebut bukan hanya mampu menyembuhkan kanker, tapi juga berbagai penyakit lainnya," kata salah seorang warga Jalan RTA Milono Kilometer 5,5 Diah, di Kota Palangka Raya, seperti dikutip Antara, Jumat 16 Agustus 2019.
Dia mengatakan ikut membeli akar bajakah dari salah seorang pedagang di kawasan RTA Milono. Akar bajakah yang dibeli untuk konsumsi pribadi.
Diah mengaku, mendapat informasi dari pedagang tersebut bahwa akar bajakah yang dijual itu, diambil dari dalam hutan dan juga tidak dengan cara sembarangan, melainkan didahului ritual khusus. Sehingga fungsi akar bajakah yang dimanfaatkan menjadi obat tradisional bisa dikonsumsi mereka yang terkena penyakit.
Pemberitaan di sejumlah media lokal Kalteng mengenai khasiat bajakah membuat para pedagang dadakan menjual batang ataupun akar bajakah di sejumlah tempat.
"Sejak adanya pemberitaan mengenai khasiat ramuan obat bajakah bisa menyembuhkan penyakit kanker, banyak masyarakat yang menjual bahan obat tradisional tersebut yang disebut didapatkan dari hutan Kalimantan Tengah," paparnya.
Wanita itu menambahkan, mengenai harga jual akar tersebut bervariasi dari harga Rp50-100 ribu per kilogramnya ataupun perbatangnya. "Ya masyarakat membeli akar bajakah itu dengan maksud membuktikan khasiatnya secara langsung, makanya masyarakat berbondong-bondong membeli benda tersebut," kata Diah.
Hal senada juga dikatakan Dodi, pria berumur 33 tahun ini membeli akar bajakah kepada seorang warga yang berada di Jalan Beliang Palangka Raya dengan harga Rp100 ribu satu meternya. Dia mengungkapkan, akar bajakah yang dibelinya itu didapat dari hutan di luar daerah itu.
Menurut dia, khasiat batang akar tersebut memang benar, bisa menyembuhkan segala penyakit manusia. "Sebelum dikonsumsi batang tersebut dibersihkan kemudian akarnya direbus sampai airnya mendidih, setelah airnya didinginkan lalu diminum," kata Dodi.
Berdasarkan pantauan di lapangan, batang akar tersebut juga banyak dijual melalui media sosial baik Facebook, Instagram serta medsos.
Sebelumnya, Pakar medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi DKI Jakarta Venita mengatakan, temuan para pelajar asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah (Kalteng), tentang akar Bajakah dinilai masih tahap awal. Butuh sejumlah verifikasi agar temuan pelajar Kalteng itu bisa menjadi obat kanker.
Venita menyarankan pasien kanker tetap harus mengikuti standar pengobatan dan terapi sesuai bukti medis. Antara lain pembedahan, kemoterapi dan radioterapi. Sementara pengobatan yang bersifat suplemen atau herbal sebaiknya hanya menjadi komplemen.
Sekadar diketahui, penelitian karya tulis kedua siswa SMA 2 Palangka Raya berhasil meraih medali emas dalam World Invention Creativity Olympic (WICO) di Seoul, Korea Selatan pada 28 Juli 2019 lalu. Bahkan penemuan tumbuhan kayu bajakah tunggal ini berencana bakal dipatenkan oleh Herlita Gusran, guru pembimbing kedua siswa SMAN 2 Palangka Raya, yakni Anggina Rafitri dan Aysa Aurealya Maharani.(Medcom/OL-09)
Di Indonesia, kanker paru menyumbang 9,5% dari seluruh kasus kanker serta menjadi penyebab 14,1% kematian akibat kanker.
Penelitian terbaru menemukan paparan gelombang panas berulang dapat mempercepat proses penuaan manusia.
Makanan yang menjadi tren dan digemari anak muda biasanya tinggi gula dan gorengan dengan tepung mengandung advanced glycation end products (AGEs) yang merusak kolagen.
Sektor kesehatan di Indonesia kini memasuki fase baru dengan hadirnya teknologi pemindai PET/CT Biograph Vision Quadra di RS EMC Grha Kedoya.
Dorongan untuk hidup lebih sehat, lebih lama, dan lebih baik kembali digaungkan melalui ajang AIA Vitality Live 2025.
Berdasarkan data pada 2023, terungkap Kalimantan Barat hanya memiliki dua sistem MRI dengan jumlah penduduk mencapai 5 juta jiwa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved