Headline

Pertambahan penduduk mestinya bukan beban, melainkan potensi yang mesti dioptimalkan.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Program Revolusi Hijau di Kalsel Diapresiasi

Deny Susanto
31/7/2019 08:45
Program Revolusi Hijau di Kalsel Diapresiasi
Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya menyerahkan bibit pohon kepada Gubernur Kalimantan Selatan Sahbirin Noor.(MI/Deny Susanto )

PEMERINTAH memberikan apresiasi atas keberhasilan Kalimantan Selatan dalam pembangunan sektor kehutanan yang disebut program Revolusi Hijau. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) akan menjadikan program ini sebagai prog-ram nasional bidang kehutanan.

Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar menegaskan hal itu saat penyerahan hutan kota Miniatur Hutan Hujan Tropis seluas 90 hektare dari Kementerian LHK kepada Pemerintah Provinsi Kalsel di kawasan perkantoran Pemprov Kalsel di Banjarbaru, kemarin.

"Pemerintah berterima kasih dan memberikan apresiasi atas keberhasilan Kalsel dalam pembangunan bidang kehutanan yang disebut Revolusi Hijau," ujarnya.

Apresiasi diberikan atas kemajuan konservasi dan rehabilitasi hutan dan lahan kritis di Kalsel yang dinilai cukup cepat.

Siti Nurbaya mengatakan pemerintah saat ini mencoba membangun kawasan hutan dengan melibatkan masyarakat di dalamnya. Kawasan hutan dikembangkan sebagai akses usaha masyarakat melalui konsep perhutanan sosial, pengembangan hasil hutan bukan kayu, jasa lingkungan, dan aktualisasi hutan adat. "Bagaimana hutan bisa memberikan hasil kepada masyarakat secara luas."

Gubernur Kalsel Sahbirin Noor mengatakan program Revolusi Hijau telah berhasil mengurangi luas lahan kritis di Kalsel dari 649.000 hektare menjadi 511.000 hektare dalam tiga tahun terakhir. Program itu berupa kegiatan penanaman pohon besar-besaran untuk mengurangi lahan kritis, memulihkan daerah aliran sungai (DAS), serta memberdayakan masyarakat sekitar hutan.

Keberhasilan ini juga berpengaruh pada kian membaiknya indeks kualitas lingkungan hidup Kalsel dari peringkat 26 menjadi 19 dari 34 provinsi di Indonesia. "Setiap tahun ditargetkan penanaman hingga 32 ribu hektare untuk mengurangi lahan kritis. Sekarang kita membangun pusat persemaian dan pembibitan modern di sejumlah wilayah," ujarnya.

Kalsel menargetkan pemulihan kerusakan kawasan hutan dan lahan ini bagian dari upaya menjadikan daerah itu sebagai salah satu paru-paru dunia. Terkait dengan itu pula Kementerian LHK pada 2019 mengucurkan anggaran Rp80 miliar untuk program rehabilitasi hutan seluas 8.300 ha. Program itu ditargetkan selesai dalam tiga tahun ke depan.

Selain penyerahan hutan kota, Menteri LHK juga mengukuhkan Tim Pengendali dan Pembinaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) Kalsel serta mengunjungi kawasan Taman Hutan Raya Sultan Adam. (DY/X-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya