Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pascaerupsi Tangkuban Parahu, Dua Orang Dibawa ke Klinik Sespim

Depi Gunawan
26/7/2019 20:43
Pascaerupsi Tangkuban Parahu, Dua Orang Dibawa ke Klinik Sespim
Petugas kepolisian berjaga di gerbang masuk Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi yang terjadi pada Jumat (26/7) sore.(MI/DEPI GUNAWAN)

DUA orang yang berada di sekitar kawah Gunung Tangkuban Parahu harus dilarikan ke Klinik Sespim Polri Lembang pascagunung tersebut erupsi pada Jumat (26/7) sore.

"Identitasnya keduanya belum diketahui, apakah pengunjung ataukah pedagang. Tetapi mereka sudah dibawa ke Klinik Sespim, anggota sudah mengecek ke sana, apakah karena sesak atau kena abu, nanti diinformasikan kembali," kata Kapolsek Lembang, Kompol Sutarman di Pos pemantau Gunung Tangkuban Parahu.

Kapolsek berharap masyarakat tidak resah pascaerupsi Tangkuban Parahu. Pihak kepolisan bersama unsur terkait memastikan akan terus mengawasi aktivitas gunung yang berada di wilayah Kabupaten Subang tersebut.

"Kami terus berkoordinasi dengan petugas pos pemantauan untuk mengecek kondisi terbaru," ujarnya.

Dia menyatakan, situasi di sekitar kawah dipastikan steril dari pedagang maupun wisatawan karena pihaknya sudah melaksanakan evakuasi. Sejumlah petugas terkait saat ini masih menunggu konfirmasi dari Badan Geologi untuk mengetahui sejauh mana kondisi terbaru.

"Kalau perkembangan dari Geologi membahayakan, kami koordinasi sama pemerintah daerah untuk evakuasi warga sekitar," tuturnya.

Baca juga: PVMBG Prediksi Erupsi Tangkuban Parahu Tidak Meningkat

Dia mengungkap, pascaerupsi tadi, pengunjung yang masih di sekitar lokasi langsung proaktif menjauh dari lokasi. Sutarman juga menyatakan, yang terjadi di gunung Tangkuban Parahu bukanlah letusan, tetapi hanya hembusan abu vulkanik.

"Tidak ada dentuman, abu vulkanik tadi mengarah ke atas. Sekarang kondisi debu di sekitar kawah sangat tebal," bebernya.

Dia pun meminta masyarakat tidak terpengaruh dengan informasi dan video dari media sosial yang menurutnya sangat mengerikan. 

"Masyarakat diharap tetap tenang, tapi waspada. Kita tunggu kesimpulan dari Geologi, untuk mengetahui perkembangan terbaru kawah ratu," jelasnya. (A-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya