Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SEJUMLAH kelompok tani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, mendapat bantuan program irigasi tanah dangkal (Irdang) dari Kementerian Pertanian. Program tersebut diharapkan bisa menjadi solusi pemenuhan pasokan air untuk lahan pertanian saat dilanda kekeringan.
Satu di antara kelompok tani yang mendapat bantuan Irdang di Kabupaten Sukabumi yakni Kelompok Tani Manggu Jaya di Desa Cimanggu, Kecamatan Palabuhanratu. Para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani Manggu Jaya itu rata-rata menggarap komoditas padi dan hortikultura.
Bantuan irigasi tanah dangkal itu alokasinya untuk pembuatan 1 unit sumur bor, 3 unit bak penampungan air, pemasangan instalasi listrik, pipa, dan mesin sedot air. Kelompok Tani Manggu Jaya membuat irigasi tanah dangkal sedalam 30 meter. Nanti, debit air dari irigasi tanah dangkal itu diharapkan bisa mengairi lahan pertanian seluas 30 hektare.
"Sumur bor itu berfungsi mengalirkan air ke lahan pertanian. Jadi nanti petani tak lagi pusing mencari sumber air bagi lahan pertanian mereka," kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas Pertanian Wilayah IV Palabuhanratu, Ira Nuryanti, Senin (22/7).
Ira menambahkan bantuan pembuatan sumur bor ini sangat bermanfaat bagi petani yang butuh penyediaan air untuk mengairi lahan pertanian mereka. Keuntungan lainnya, lanjut dia, pada musim tanam tiba, lahan pertanian mereka akan terus teraliri air walaupun memasuki kemarau.
"Nanti tidak ada lagi istilah petani mengalami gagal panen akibat kekeringan. Penyaluran bantuan anggaran pembuatan sumur bor bagi kelompok tani ini akan dilakukan secara bertahap. Memang tidak semua kelompok tani di Wilayah IV Palabuhanratu menerima bantuan ini karena ada skala prioritas," tuturnya.
Baca juga: Mitigasi Kekeringan, Jasa Tirta II Jaga Pasokan Air
Jika lahan pertanian sangat kritis karena kurang pasokan air atau tidak memiliki sumber mata air sama sekali, maka pihaknya akan mengusulkan ke pusat agar mendapat bantuan sumur bor.
"Mudah-mudahan tahun depan kelompok tani yang belum menerima bantuan bisa terakomodir semuanya," imbuhnya.
Ketua Kelompok Tani Manggu Jaya, Hamdilah, mengaku terbantu adanya sumur bor saat pasokan air kurang akibat kemarau. Saat ini, irigasi tanah dangkal masih dalam tahap pengerjaan pembuatan sumur bor. Kemudian akan dilanjutkan dengan pembuatan bak penampungan air.
"InsyaAllah, ke depan sumur bor ini akan kita rawat sebaik-baiknya. Kalau sudah ada sumur bor, penyediaan air untuk mengairi lahan pertanian akan lebih mudah. Atas nama pribadi dan seluruh anggota Kelompok Tani Manggu Jaya mengucapkan terima kasih banyak kepada Dinas Pertanian Kabupaten Sukabumi dan UPTD Pertanian Wilayah IV Palabuhanratu. Semoga bantuan sumur bor ini akan lebih bermanfaat bagi lahan pertanian kelompok kami," ucap Hamdilah.
Koordinator Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Palabuhanratu, Winda Widyawati, menegaskan pengerjaan pembuatan sumur bor dalam program Irdang harus mengacu gambar dan spesifikasi teknis yang dibuat konsultan perencanaan. Jika asal-asalan atau bukan pada titik koordinat sumber air dan jauh dari lahan pertanian, maka keberadan irigasi tanah dangkal akan menjadi sia-sia.
"Konsultan membuat perencanaan dan titik koordinat pengeboran sumur itu atas dasar masukan dari BPP dan UPTD. Kalau tidak sesuai perencanaan, maka menyalahi aturan," ungkap Winda.
Pihaknya tidak mau mendengar ada kelompok tani penerima bantuan sumur bor punya keinginan sendiri-sendiri lalu mengabaikan spesifikasi teknis yang dibuat konsultan.
"Nanti dinas penyalur bantuan juga yang kena getahnya akibat ulah mereka (kelompok tani)," tandasnya.(OL-5)
Penambahan rombel ini, dilakukan karena terdapat sekitar 197.000 anak di Jabar yang berpotensi tidak melanjutkan atau putus sekolah.
Eliminasi TBC memerlukan kekompakan dan sinergi lintas sektor.
Gubernur Jabar Dedi Mulyadi, mengungkapkan hanya ada 384 kelas sekolah tingkat SMA/SMK yang akan diisi rombongan belajar (rombel) 38 sampai 50 siswa dari 801 kelas.
Festival Kerukunan di Desa Pabuaran, Kerukunan bukan Proyek Elite
Tetapi, dari 27 wilayah Jawa Barat hanya ada dua wilayah yang diprakirakan akan diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat yang terjadi pada siang hari.
Sebanyak 338 ribuan siswa diterima di SMA, SMK dan SLB negeri se-Jawa Barat (Jabar) dalam sistem penerimaan murid baru (SPMB) tahap satu hingga dua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved