Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Gelar Festival Klaten Menuju Kota Ketoprak

Djoko Sardjono
17/7/2019 08:21
Gelar Festival Klaten Menuju Kota Ketoprak
Festival ketoprak Dewan Kesenian Klaten dibuka Bupati Sri Mulyani dengan pemukulan kentongan, Senin (15/7) malam.(MI/Djoko Sardjono )

DEWAN Kesenian Klaten, Jawa Tengah, menggelar festival ketoprak antarkecamatan di panggung terbuka Radio Siaran Publik Daerah (RSPD) Klaten, 15-19 Juli 2019. Festival ketoprak piala bupati tersebut diikuti peserta dari 26 kecamatan di Kabupaten Klaten, secara resmi dibuka oleh Bupati Sri Mulyani, Senin (15/7) malam.

Kegiatan festival ketoprak yang digelar Dewan Kesenian Klaten dalam rangka memperingati Hari Jadi Klaten ke-215 dan HUT ke-74 Kemerdekaan Republik Indonesia.

"Selain itu, sebagai upaya pelestarian dan pengembangan seni ketoprak, serta untuk mendukung Klaten menuju Kota Ketoprak," kata Ketua Panitia Festival, Joko Krisnanto, Rabu (17/7).

Dengan tema Guyub rukun nyawiji hambangun Klaten Maju, mandiri, dan berdaya saing, momentum festival ini sebagai ajang silaturahim pelaku seni ketoprak di Klaten.

Menurut Joko Krisnanto, sebanyak 1.300 pelaku seni dan pejabat dari 26 kecamatan di Klaten yang terlibat dalam kegiatan festival ketoprak piala bupati ke-2 tahun ini.

Peserta festival yang tampil hari pertama sebanyak lima kecamatan, yaitu Klaten Selatan, Jogonalan, Karangnongko, Bayat, dan Juwiring. Durasi penampilan masing-masing 55 menit. Dalam sambutan pembukaan, Bupati Sri Mulyani mengapreasi kegiatan festival ketoprak yang digelar Dewan Kesenian Klaten. Diharapkan kegiatan ini terus berlanjut di masa datang.

baca juga: BNN Usut Dugaan Salah Tembak

"Selain upaya untuk pelestarian dan pengembangan seni tradisi ketoprak, kami juga mendukung program Dewan Kesenian untuk mewujudkan Klaten sebagai Kota Ketoprak," katanya.

Dewan juri festival ketoprak terdiri dari tiga tokoh seniman dan budayawan. Masing-masing adalah Suwito Radyo (Klaten), ST Sriyono (Taman Budaya Jawa Tengah), dan Srihadi (ISI) Surakarta. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya