Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Sawah Seluas 102.746 Hektare Mengalami Kekeringan

Andhika prasetyo
08/7/2019 12:02
Sawah Seluas 102.746 Hektare Mengalami Kekeringan
Lahan sawah mengalami kekeringan di kawasan Citeureup, Bogor, Jawa Barat.(Antara/Yulius Satria)

Lahan sawah seluas 102.746 hektare (ha) di wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara dilanda kekeringan. Dari total tersebut, 9.940 ha telah dinyatakan puso atau gagal panen.

Kementerian Pertanian (Kementan) mencatat lahan sawah yang paling banyak terdampak kekeringan berada di Jawa Timur yakni mencapai 34.006 ha. Disusul Jawa Tengah seluas 32.809 ha, Jawa Barat seluas 25.416 ha, Yogyakarta seluas 6.139 ha, Banten seluas 3.464 ha, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 907 ha.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Kementan telah menyiapkan sekitar 20 ribu  unit pompa air dan siap mendsitribusikan ke berbagai wilayah terdampak.

"Sebagian alat mesin pertanian (alsintan) itu sudah didistribusikan untuk mencegah sawah yang kekeringan mengalami puso," ujar Direktur Jenderal Tanaman Pangan Sumardjo Gatot Irianto di kantornya, Jakarta, Senin (8/7).

Selain pompa, Kementan juga telah memiliki 11.654 unit embung dan 4.042 unit irigasi perpompaan yang akan mendukung proses pengadaan air bagi sawah-sawah yang mengalami kekeringan.

"Intinya kami akan cari sumber air baru. Pasang pompa dan pipa. Kalau perlu kita datangkan pemadam kebakaran, tumpahin air ke daerah yang kering," ucap Gatot.

Kendati mengalami kekeringan, Gatot mengklaim persitiwa tersebut tidak akan memberi dampak signifikan terhadap hasil produksi padi di Tanah Air.

Pasalnya, di wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan air juga muncul potensi luas tanam baru yang dia sebut mampu mengompensasi lahan-lahan yang kekeringan.

"Lahan yang kekeringan hanya 102.654 ha, sementara potensi luas tanam baru mencapai 670.000 ha. Kalau kita bisa tanam tiga per empat dari potensi itu saja, lahan yang kekeringan bisa tertutupi," jelasnya.

Pemerintah bersama dinas pertanian daerah kini tengah menyiapkan benih untuk ditabur pada potensi luas tanam baru.

Di samping menabur pada sawah baru, pemerintah juga akan melakukan pembibitan ulang pada lahan-lahan kekeringan yang masih bisa dipulihkan.

"Sekarang masih kita hitung berapa luas lahan kekeringan yang bisa recovery," tandasnya.(OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya