Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Pantai-Pantai di Bangka Mulai Rusak Akibat Tambang

Rendy Ferdiansyah
01/7/2019 12:45
Pantai-Pantai di Bangka Mulai Rusak Akibat Tambang
Aktivitas tambang di perairan pantai di pulau bangka mulai di keluhkan wisatawan.(MI/Rendy Ferdiansyah)

WISATAWAN yang menghabiskan liburan bersama keluarga di sejumlah objek wisata pantai di Pulau Bangka, mengeluhkan kondisi pantai tidak lagi jernih. Air laut di pesisir pantai berwarna coklat, keruh dan berdebu. Para wisatawan memilih tidak mandi di pantai khawatir mengalami gatal-gatal.

Penyebabnya hampir di seluruh perairan tidak jauh dari pantai, mulai dari Air Anyir, Rebu hingga ke pantai arah Sungailiat, banyak dijumpai aktivitas penambangan pasir timah. Baik ilegal maupun legal. Sejumlah wisatawan mengungkapkan setahun lalu aktivitas penambangan timah tidak seperti sekarang.

"Sayang sekali pantai yang indah seperti Takari di Bangka ini harus rusak gara-gara banyak tambang. Saya sama anak-anak tidak mau mandi, taku gatal-gatal," kata Lukman. Minggu (1/7).

"Belum lagi kondisi pantai yang kotor banyak sampah. Ini disayangkan. Padahal Bangka Belitung akan bertransformasi ke pariwisata. Tapi kalau lihat begini saya rasa banyak wisatawan yang kecewa," imbuhnya.

Sementara, Yuliandi wisatawan lainya mengatakan, aktivitas tambang timah laut terjadi hampir di seluruh pantai Pulau Bangka.

"Bukan di Pantai Takari saja banyak tambangnya, di Rebu, Pukan, dan pantai lainya pun demikian," ucapnya.

Ia pun menyayangkan pemerintah daerah hanya diam dan tidak bergerak apapun melihat banyaknya aktivutas tambang yang menggerus kawasan wisata pantai.

baca juga: Kader Gerindra Daerah Ingin Tetap Jadi Oposisi

Sementara, Kapolda Babel Brigadir Jendral Istiono mengatakan pertambangan harus tetap bersinergi dengan kebijakan pemerintah. Masyarakat tetap menambang asalkan sesuai aturan. Ia menyebutkan. untuk mengatasi konflik sosial pertambangan, baik di Tanjung Ratu, Rebu, Tempilang dan Belinyu, polisi sudah melakukan pendekatan.

"Ajak dialog ke mereka, mereka mau merembukan ini. Sinergikan antara pemda dan PT Timah. Polda adalah wasit di tengah agar tidak bingung menetapkan aturan pertambangan. Agar jelas komitmennya," terang Istiono. (OL-3)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya