Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
PRESIDEN Joko Widodo mengatakan bahwa aktivis 98 sangat mungkin mengisi posisi menjadi menteri dalam kabinet Jokowi-Amin pada periode 2019-2025. Selain jabatan menteri, duta besar, ataupun posisi strategis di BUMN juga sangat memungkinkan.
Hal ini dikatakan langsung Jokowi dalam acara halal bihalal dengan aktivis 98 beberapa waktu lalu di Jakarta.
Sebagai mana diberitakan bahwa aktivis 98 merupakan pelaku sejarah yang berkontribusi penting dalam perubahan tatanan demokrasi di Indonesia.
Berbeda dengan aktivis angkatan 66 yang sebagian besar kemudian terlibat dan masuk dalam sistem pemerintahan, aktivis 98 mayoritas kembali ke kampus dan aktif di berbagai organisasi nonpemerintah ataupun menjadi orang biasa.
Kini setelah hampir 21 tahun reformasi, kondisi perubahan tidak cukup memuaskan bagi aktivis 98, sehingga mereka merasa penting untuk masuk dan berada dalam sistem pemerintahan guna memperkuat dan mengawal agenda-agenda reformasi 98.
Hal inilah yang mendorong aktivis 98 di berbagai daerah menyambut positif pernyataan Presiden Jokowi. Berbagai nama aktivis 98 beredar untuk masuk dalam jajaran kabinet menteri Jokowi-Amin, salah satunya yang santer mengemuka ialah Adian Napitupulu.
Baca juga: Napi LP Pariaman Pesan 1 Kg Sabu dan Puluhan Ribu Butir Ekstasi
Berry Nahdian Forqan yang merupakan Presidium Persatuan Aktivis (Pena) 98 serta Sekretaris Pengurus Wilayah (PW) Nahdlatul Ulama Kalimantan Selatan, Sabtu (22/6), ketika dimintai pendapat mengenai aktivis 98 yang akan masuk dalam jajaran kabinet menteri Jokowi-Amin menyatakan bahwa sosok Adian sebagai aktivis 98 sangat pantas untuk mengisi posisi menteri.
Pasalnya, kata Berry, kemampuan kepemimpinan dan manajerial kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu juga sudah teruji.
"Rekam jejak bung Adian bisa kita lihat sejak era gerakan mahasiswa 98 di mana bung Adian menjadi salah satu motor pengerak reformasi 98. Demikian pula ketika bung Adian menjadi anggota DPR RI, sikap kritis dan kerja-kerja keberpihakan terhadap masyarakat kecil juga sudah banyak dibuktikan. Hak-hak masyarakat terus diperjuangkan, terbukti dukungan masyarakat menjadikannya terpilih kembali dalam Pileg 2019," jelasnya.
Tidak itu saja, Berry juga berharap Kabinet Jokowi-Amin dapat diisi lebih banyak kaum muda yang cerdas, bernyali, dan berprestasi baik dari kalangan aktivis 98, akademisi, praktisi, profesional, maupun kepala daerah.
Aktivis 98 lainnya, Rakhmad Mulyadi atau dikenal dengan panggilan Abu, mengatakan, sosok Adian juga sosok muda yang memiliki integritas dan pekerja keras. Aktivis yang dikenal dengan rambut kribonya itu menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan figur-figur muda yang cerdas dan berani serta memiliki mental baja. Dan syarat ini ada pada Adian. (OL-1)
Selain Tom Lembong, masih ada beberapa mantan menteri era Jokowi yang terjerat kasus korupsi. Berikut beberapa mantan menteri tersebut.
Seharusnya Prabowo berkaca pada kabinet pemerintahan Jokowi.
“Setahu saya ada. Kan Pak Prabowo sudah ngomong kalau nama-nama dari kabinet Pak Jokowi yang bagus-bagus akan juga dipakai untuk membantu beliau."
MENTERI Sosial Tri Rismaharini bungkam saat ditanya rencana mundur dari kabinet Presiden Jokowi. Ia hanya tersenyum dan melambaikan tangan ke awak media, Selasa (3/9).
PDIP berharap reshuffle kabinet di akhir masa jabatan ditujukan untuk meningkatkan kinerja. Pasalnya, persoalan perekonomian rakyat mendesak untuk diselesaikan.
Saat ditanya lebih lanjut soal Menteri ESDM Arifin Tasrif yang akan digantikan oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia, Presiden enggan menjawab kabar tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved