Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

MPR Ajak Tiga Unsur Kekuatan RI Perkuat Ukhuwah

Antara
19/6/2019 09:20
MPR Ajak Tiga Unsur Kekuatan RI Perkuat Ukhuwah
Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah (kedua dari kiri) Silaturahim Syawal 1440 Hijriah yang diselenggarakan oleh DPP (LDII)(Ist)

WAKIL Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) Ahmad Basarah mengajak tiga unsur kekuatan di Indonesia mempererat ukhuwah dalam rangka menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Saya lihat ada tiga kekuatan di Indonesia, yakni golongan Islam, nasionalis, dan TNI-Polri. Kalau tiga unsur itu bersatu, apa pun tantangan Indonesia bisa kita hadapi bersama," katanya.

Ungkapan itu disampaikan Basarah saat menghadiri undangan Silaturahim Syawal 1440 Hijriah yang diselenggarakan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) di DPP LDII, Jakarta Selatan, Selasa (18/6) malam.

Menurut politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu tidak dapat dimungkiri ukhuwah masyarakat Indonesia melemah akibat imbas dinamika Pemilihan Umum 2019.

Situasi politik 2019, kata dia, seakan identik dengan adu kekuatan antara kaum nasionalis dan Islam.

"Nasionalis bukan musuh umat Islam, sebaliknya umat Islam juga bukan musuh dari negara ini. Justru saat bangsa Indonesia melebur dalam ukhuwah akan menjadi NKRI religius yang kuat," katanya.

Menurut Ahmad, ukhuwah ini bukan hanya persaudaraan antarumat Islam, tapi juga persaudaraan kebangsaan dan sesama hamba Allah di dunia ini.

Ia mengatakan, forum ini membuktikan bahwa Islam Indonesia tumbuh berkembang dengan nilai kearifan nasional, yakni tradisi Islam yang khas Indonesia.


Baca juga: Warga Manggarai belum Dapat KTP Elektronik Sejak April


"Halal bihalal adalah khasnya Indonesia sejak digagas pada 1948 oleh Soekarno saat beliau menemui fakta realita politik di antara pemimpin Indonesia mengalami perbedaan pendapat dan sikap untuk menjaga silaturahim," katanya.

Dalam perkembangannya, kata dia, banyak pejabat di Indonesia yang menerapkan istilah lain dari halal bi halal menjadi "open house".

"Bahkan halal bi halal ini sudah diikuti masyarakat di negara maju seperti Singapura dengan istilah open house," ujarnya.

Ketua Umum LDII Abdullah Syam mengatakan hal serupa.

"Pesan kita sama, tingkatkan ukhuwah Islamiyah dan utamakan toleransi untuk perkuat ukhuwah," katanya.

Menurut dia, NKRI harus tetap dijaga utuh dan damai melalui kerja sama yang baik untuk kedamaian dan meningkatkan moral bangsa.

"Bagaimana kita menjaga dan waspada terhadap pihak dalam dan luar yang ingin pecah belah bangsa kita, sehingga rukun kompak damai dan sejahtera bisa terjaga untuk generasi kita," katanya.

Acara tersebut turut dihadiri oleh sejumlah tamu undangan di antaranya Abraham Lunggana selaku anggota DPR RI terpilih, perwakilan negara sahabat dari Singapura dan Malaysia, anggota DPR RI, anggota DPRD DKI Jakarta, pimpinan organisasi keagamaan, perwakilan Majelis Ulama Indonesia (MUI) serta perwakilan dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) DKI Jakarta. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya