Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Pameran Gelar Batik Nusantara Targetkan Rp27,5 Miliar

*/E-3
09/5/2019 08:05
Pameran Gelar Batik Nusantara Targetkan Rp27,5 Miliar
GELAR BATIK NUSANTARA 2019: Pengunjung melihat batik yang dipamerkan pada perhelatan Gelar Batik Nusantara 2019 di Jakarta Convention Center(ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

ORGANISASI nirlaba Yayasan Batik Indonesia menyelenggarakan pameran Gelar Batik Nusantara (GBN) 2019 dengan mengusung tema Lestari tak berbatas. Ini merupakan ke-11 kalinya Yayasan Batik menggelar pameran dua tahunan tersebut sejak 1996 silam.

Ketua Panitia GBN 2019 Wida D Herdiawan mengungkapkan pameran diisi sekitar 260 stan dari berbagai daerah di Indonesia seperti Pekalongan, Surakarta, Subang, Madura, hingga Jambi.

Kegiatan yang digelar kemarin hingga Minggu (12/5) di Jakarta Convention Center tersebut ditargetkan dapat mendatangkan 13 ribu pengunjung dan transaksi sebesar Rp27,5 miliar selama pameran. "Tahun ini kami menargetkan (pemasukan) Rp27,5 miliar," kata Wida di Jakarta, kemarin.

Wida optimistis hal itu bisa tercapai karena saat ini tren batik cenderung meningkat. Selain digunakan sebagai busana, kini batik juga disulap menjadi aksesori hingga untuk dekorasi rumah.

Ketua Yayasan Batik Indonesia Yultin Ginanjar Kartasasmita menjelaskan GBN digelar sebagai wujud visi dan misi yayasan yakni melestarikan, memasyarakatkan, dan mengembangkan batik di Indonesia.

"Selama 20 tahun ini kami bekerja supaya batik diakui di Indonesia sebagai pakaian atau busana yang disukai," tutur Yultin.

Pada kesempatan sama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartanto turut mengapresiasi upaya Yayasan Batik Indonesia dalam mengembangkan batik di masyarakat. Untuk itu, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendo-rong pengembangan industri batik nasional sehingga dapat lebih berdaya saing global.

"Terlebih, batik ini turut berperan memajukan perekonomian nasional. Sebagai salah satu penyumbang devisa negara melalui ekspor pada 2018, industri batik menyumbang devisa dengan ekspor mencapai US$52,44 juta (setara Rp734 miliar)," tukas Airlangga yang didampingi Dirjen Industri Kecil, Menengah, dan Aneka Kemenperin Gati Wibawaningsih.

Selain pameran kain batik, GBN juga menyiapkan beragam program menarik seperti fashion show, talkshow tentang batik, workshop membatik, creative corner, hingga pertunjukan musik tradisional demi membidik pengunjung generasi milenial. GBN dibuka mulai pukul 10.00 hingga pukul 21.00 WIB dengan harga tiket masuk Rp20 ribu/orang. (*/E-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya