Headline

Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.

Fokus

Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.

Sumut Kantongi Pasar Wisatawan

Yoseph Pancawan
29/4/2019 09:20
Sumut Kantongi Pasar Wisatawan
WAKIL Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah(MI/Yoseph Pencawan)

Menggali Potensi Wisata Halal Tanah Air

Berdasarkan standar Global Muslim Travel Index (GMTI) 2019, Indonesia

ditetapkan sebagai destinasi wisata halal (halal tourism) terbaik dunia

2019.

Hebatnya, Indonesia mengungguli 130 destinasi dari seluruh dunia ialah Lombok, Nusa Tenggara Barat, yang menjadi rujukan wisata halal dunia. Lalu, bagaiamana dengan provinsi lain di Indonesia. Berikut provinsi lain yang memiliki potensi serupa.


WAKIL Gubernur Sumatra Utara, Musa Rajekshah, ditemui Yoseph Pancawan dari Media Indonesia, beberapa waktu lalu, terkait dengan kesiapan wisata halal, berikut petikannya.

Bagaimana potensi Sumut mengembangkan wisata halal?

Sumut berpotensi besar mengembangkan wisata halal karena mayoritas

wisatawan luar negeri yang datang berasal dari Malaysia dan Singapura,

jadi pasarnya ada.

Sumut juga sangat potensial mengembangkan wisata halal karena toleransi

antaragamanya tinggi dan kuliner khas daerah yang sangat beragam.

Kabupaten/kota mana saja yang diprioritaskan mengembangkan wisata halal?

Karena Danau Toba masuk dalam 10 destinasi wisata prioritas nasional, tujuh kabupaten yang daerahnya beririsan dengan kawasan Danau Toba akan lebih baik jadi yang terdepan dalam pengembangan wisata halal, yakni Simalungun, Samosir, Toba Samosir, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Tanah Karo, dan Dairi. Apalagi, wisatawan Malaysia dan Singapura bukan saja yang terbanyak mengunjungi Sumut, melainkan juga menjadi pengunjung terbanyak Danau Toba.

Apa konsep wisata halal yang ditawarkan?

Bersama dengan Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Sumut, kami menggagas objek wisata ramah muslim.

Baca Juga: Milenial di Sumut Mulai Investasi di Pasar Modal

Bagaimana upayanya?

Objek wisata ramah muslim nantinya akan dimulai dari tempat-tempat

makan dan pusat perbelanjaan yang dilengkapi dengan label halal hingga

tempat ibadah yang memadai.

Kami berharap ini akan membuat wisatawan, baik dari dalam maupun luar

negeri, khususnya yang beragama Islam, akan lebih nyaman saat mengunjungi kabupaten/kota di Sumut yang minoritas muslim.

Apa saja kendala yang dihadapi dan bagaimana solusinya?

Masih banyak tempat makan dan pusat perbelanjaan modern, seperti swalayan dan hotel yang belum dilengkapi tempat ibadah yang mudah dijangkau dan representatif.

Memang pusat perbelanjaan modern sudah menyediakan tempat ibadah, tetapi bergabung dengan lokasi parkir dan jauh. Terkadang juga ruangannya terlalu sempit.

Sertifikasi halal juga akan didorong. LPPOM MUI Sumut pernah menginformasikan, hotel bernuansa Islam di provinsi ini pun bahkan belum ada yang memiliki sertifikat halal. (N-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : PKL
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik