Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Tiga Anggota Penyelenggara Pemilu di Bali Tumbang

Arnoldus Dhae
23/4/2019 19:35
Tiga Anggota Penyelenggara Pemilu di Bali Tumbang
ilustrasi petugas kpps bali(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/hp.)

ANGGOTA Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) mulai berjatuhan di Bali. Sejauh ini, belum ada yang sampai meninggal dunia. Mereka jatuh sakit hingga harus dirawat di rumahsakit.

I Nengah Widiarta, 54, petugas KPPS yang bertugas di TPS 29, Kelurahan Karangasem, ambruk karena kelelahan. Ia terkena serangan stroke dan hingga saat ini masih dirawat intensif di RS Karangasem.

Sakitnya bermula pada hari pemungutan suara, Rabu (17/4), malam hari. Ia sempat kurang beristirahat untuk mempersiapkan segala sesuatunya dari sehari sebelumnya. Kemudian, pada 17 April harus bekerja mulai pagi hingga larut malam.

Korban terjatuh di TPS saat sedang melakukan rekapan suara. Ia dilarikan ke RS Karangasem, namun karena kondisinya terus memburuk, Widiarta dirujuk ke RSUP Sanglah.

Setelah Widiarta, giliran anggota PPK Kecamatan Manggis, Kabupaten Karangasem bernama Desak Made Alit Armini, 45. Armini arus dilarikan ke rumah sakit karena tumbang saat sedang rapat pleno penghitungan suara di Kecamatan Manggis.

Insiden tersebut sempat memunculkan kepanikan di PPK Manggis. Korban tiba-tiba tersungkur. Armini dilarikan ke Puskesmas Manggis untuk diberi pertolongan. Armini adalah satu-satunya PPK wanita di Manggis yang bekerja siang malam untuk mengamankan kotak suara bersama dengan anggota PPK lainnya.

Ketua KPU Karangasem I Gede Krisna Adi Widana mengatakan pekerja honorer di sebuah sekolah taman kanak-kanak itu tiba-tiba ambruk saat hendak membuka kotak suara pada pleno hari kedua PPK Manggis.

"Kami sudah membawanya ke rumah sakit. Dia sangat kelelahan. Saat mendengar adanya informasi itu, kami langsunng turun untuk memberikan penanganan maksimal," ujar Widana.

Hasil pemeriksaan sementara menunjukkan Armini jatuh pingsan karena tekanan darah yang rendah. Kondisi itu kemungkinan akibat ia harus begadang menyelesaikan beberapa pekerjaan terkait pemilu yang mendesak di tingkat PPK.

“Tensi darahnya sangat drop, tim medis sudah melakukan tindakan dengan memberi tambahan oksigen. Semoga kondisi pahlawan pemilu kita ini cepat pulih dan kembali bisa bertugas seperti biasa,” ucap Krisna.

Terkait insiden tersebut, Krisna mengaku sudah mengadukannya ke KPU Bali dan KPU RI. Menurutnya tugas PPK memang sangat berat di tengah rumitnya pelaksanaan pemilu tahun ini.

“Tugas PPK pada pemilu kali ini memang sangat berat. Sekecil apa pun bentuk risiko itu wajib mendapat perhatian dari kita. Intinya, kami, KPU Karangasem, secepatnya mengajukan klaim ke KPU Bali, untuk bisa diteruskan ke KPU RI,” pungkas Krisna.

Korban ketiga adalah Anak Agung Gede Juliarta yang merupakan pengawas TPS kontrak pusat. Juliarta mengalami kecelakan hingga mengalami patah tulang bahu dan luka berat di beberapa bagian tubuhnya. Ia menjalani sejumlah operasi tindakan di RS.

Kejadian bermula saat Juliarta mengendarai sepeda motor untuk membeli nasi bungkus bagi staf dan komisioner KPUD dari Bangli. Mereka sedang melakukan penataan logistik pemilu di Pasar Terminal Loka Carana Bangli.

Nahas menimpa Juliarta. Ia mengalami kecelakaan karena terburu-buru membawa nasi bungkus. Juliarta harus operasi di RSU Bangli dengan biaya sendiri.

Dalam menanggapi kasus tersebut, komisioner KPUD Bali Gede John Darmawan angkat bicara. "Ketua KPUD Bali sudah berkoordinasi dengan Gubernur Bali. Dan Gubernur Bali sudah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali serta jajarannya seperti puskesmas untuk meminta agar seluruh jajaran penyelenggara dan pengawas pemilu supaya bisa cek kesehatan gratis. Terutama kepada jajaran penyelanggara yang melakukan proses penghitungan suara agar selalu cek kesehatan," ujarnya.

Selain itu, saat ini sedang diusahakan untuk berkoordinasi dengan KPU RI agar para petugas yang jatuh sakit memperoleh santunan, khususnya untuk membayar biaya rumah sakit. Darmawan juga meminta kepada seluruh jajarannya agar tetap memperhatikan kesehatan masing-masing. (A-2)


 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya