Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Pemugaran Gunung Padang bisa Menjawab Berbagai Penafsiran

Benny Bastiandy
15/4/2019 18:30
Pemugaran Gunung Padang bisa Menjawab Berbagai Penafsiran
Pengunjung berjalan di kawasan Situs Megalitikum Gunung Padang, Campaka, Cianjur, Jawa Barat,(ANTARA FOTO/Nurul Ramadhan)

PEMERINTAH Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengapresiasi rencana dilakukan pemugaran situs megalitikum Gunung Padang di Desa Karyamukti oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten. 

Upaya itu bisa menjawab teka-teki di kalangan masyarakat terhadap bangunan situs tersebut yang digadang-gadang terbesar di Asia Tenggara itu.

"Saya kira, tahap pemugaran ini merupakan akhir dari semua rencana. Pemugaran ini adalah kalimat akhir yang dinanti-nantikan masyarakat. Jadi, dari pemugaran itu akan diketahui apa sebenarnya yang ada di Gunung Padang. Selama ini kan penafsiran masyarakat berbeda-beda. Ada yang menafsirkan Gunung Padang itu bisa seperti Candi Borobudur. Nah, tahap pemugaran nanti yang bisa memastikannya," kata Camat Campaka, Muhammad Fatah Rizal, Senin (15/4).

Sebelumnya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten merencanakan pemugaran situs megalitikum Gunung Padang. Rencananya akan dilakukan tahun depan setelah selesainya studi teknis yang dilaksanakan Juli tahun ini.

"Makanya, kalau sekarang dari rekomendasi peneliti atau kajian-kajian ilmiah yang menguatkan bahwa itu (Gunung Padang) layak dipugar. Saya kira masyarakat, bahkan masyarakat dunia menginginkan hal itu sampai pemugaran," jelas Rizal.

 

Baca juga: Cuaca Ekstrem Rusak Puluhan Kotak Suara di Cianjur

 

Situs megalitikum Gunung Padang sempat booming karena menjadi bidikan para peneliti arkeologi. Para peneliti sempat melakukan ekskavasi (penggalian).

"(Ekskavasi) itu kan merupakan upaya pemerintah untuk meneliti bangunan (situs megalitikum). Kita apresiasi karena merupakan penelitian awal," terangnya.

Rizal berharap tahapan pemugaran situs megalitikum Gunung Padang nanti bisa total dituntaskan. Artinya, Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten jangan setengah-setengah sehingga tak kembali menimbulkan teka-teki lagi di kalangan masyarakat.

"Pemugaran ini kan untuk menjawab rasa penasaran masyarakat mengenai bangunan yang disebut-sebut prasejarah ini. Apalagi disebutkan, situs Gunung Padang ini memang sudah layak dipugar," tuturnya.

Sejauh ini, lanjut dia, pemerintah pusat, Pemprov Jabar, maupun Pemkab Cianjur sudah total membangun berbagai fasilitas untuk mendukung pengembangan fasilitas akses menuju situs megalitikum Gunung Padang. Berbagai upaya itu dilakukan agar nanti ketika sudah betul-betul diketahui pasti bangunan sebenarnya Gunung Padang, maka betul-betul menjadi destinasi wisata.

"Makanya, pemugaran ini harus betul-betul tuntas. Jangan sampai dana besar yang sudah dikeluarkan pemerintah membangun akses fasilitas ke Gunung Padang jadi sia-sia," tandasnya.

Kepala Unit Pemugaran Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten, Mimi Lumbiantari, mengatakan saat ini Balai Pelestarian Cagar Budaya Banten sedang mempersiapkan dilakukannya studi teknis sebelum memasuki rencana tahap pemugaran. Dari hasil studi kelayakan pada Desember 2018, kata Mimi, Gunung Padang layak dipugar.

"Sebelum tahap pemugaran, harus ada studi teknis dulu. Studi teknis ini dilakukan salah satunnya dengan menghimpun masukan-masukan dari masyarakat, dari stakeholder," terang Mimi di sela-sela Forum Group Disscusion Pemugaran Situs Gunung Padang di salah satu hotel di Cianjur, belum lama ini.

Mimi mengatakan dihimpunnya masukan-masukan dari masyarakat dan stakeholder itu sebagai acuan agar studi teknis tepat sasaran. Sebab, nantinya akan memiliki kerangka acuan yang bagus.

"Sehingga, pemugarannya bisa berjalan efisien. Hasil masukan itu akan dirumuskan untuk mengambil langkah selanjutnya pada tahapan studi teknis," kata dia.

Misalnya, kata Mimi, dalam studi teknis itu dipetakan bagian-bagian mana saja yang akan dipugar terlebih dulu. Pemetaaan ini sangat penting agar proses pemugaran Gunung Padang bisa berjalan efektif dan efisien.

"Apakah kita mengutamakan teras atau halaman 5 atau kita mengutaman teras atau halaman 1. Atau juga kita utamakan yang rawan longsor atau yang lainnya. Nanti akan kita ketahuan dari FGD ini. Setelah dirumuskan, nanti akan dilanjutkan ke studi teknis," imbuhnya.

Dari hasil studi teknis itu, lanjut dia, satu di antaranya akan muncul rencana anggaran biaya (RAB) serta perencanaan gambar dan tahapan-tahapan pemugaran. Mimi mengatakan tahun ini diprogramkan tahapan studi teknis bisa dilakukan.

"Kira-kira nanti kalau tidak ada halangan, studi teknis mungkin bulan Juli. Rencananya, mungkin itu tahun depan akan dilakukan pemugarannya," tandas Mimi. (A-5)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik