Headline

Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.

Fokus

Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.

Eceng Gondok Ganggu Ketahanan Air Waduk Jatiluhur

Reza Sunarya
10/4/2019 17:30
Eceng Gondok Ganggu Ketahanan Air Waduk Jatiluhur
Eceng gondok di Waduk Jatiluhur(MI/Reza Sunarya)

PERTUMBUHAN eceng gondok secara masif di perairan Waduk Jatiluhur dianggap mengganggu operasional pengelolaan waduk dan lalu lintas perairan. Pasokan air untuk para petani di wilayah PJT II menjadi terganggu.

PJT II pun melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi dan menghilangkan eceng gondok yang memenuhi waduk Jatiluhur di Purwakarta. Bebera upaya di antaranya dengan pengerukan eceng gondok menggunakan alat berat dan kerja gotong royong pegawai PJT II.

PJT II sebagai Badan Usaha Milik Negara yang bertugas mengelola waduk terbesar di Indonesia berupaya agar keberadaan waduk dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Waduk Jatiluhur diketahui dapat mengairi areal pertanian sekitar 300.000 hektare di Jawa Barat bagian utara seperti Karawang, Subang dan Indramayu.

Bila diasumsikan produksi rata rata padi 5,5 ton per hektare per musim, maka PJT II mendukung produksi padi sebanyak 3,3 juta ton per tahun atau setara dengan nilai rupiah sebesar Rp13,86 triliun per tahun.

Selain untuk irigasi, PJT II juga memasok sekitar 80% air baku untuk warga DKI Jakarta serta pembangkitan listrik tenaga air dan air minum dalam kemasan. Namun, saat ini, pasokan air sedikit terganggu akibat waduk Jatiluhur dipenuhi eceng gondok.

"Pengelolaan dan pemeliharaan waduk menjadi bentuk komitmen kita untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air bagi ketahanan pangan nasional yang berkesinambungan," kata Direktur Utama Perum Jasa Tirta II Jatiluhur, U Saefudin Noer, di Purwakarta, Rabu (10/4).

Baca juga: Atasi Banjir, Anies Andalkan Waduk

Menurut Saefudin, saat ini kondisi air di bumi semakin menurun, sedangkan kebutuhan terus bertambah. Karena itu, konservasi sumber daya air menjadi suatu keharusan guna menjamin keberlangsungan hidup manusia.

Sejumlah upaya telah dilakukan PJT II untuk melindungi dan melestarikan sumber daya air melalui program konservasi penataan sungai mati (Oxbow), pengurangan limbah kotoran hewan di sungai melalui penggunaan biogas, penataan keramba jaring apung, perikanan tangkap berbasis budi daya serta pengangkatan eceng gondok.

"Sedikit kontribusi kita untuk sumber daya air, walaupun kecil, selama dilakukan terus menerus akan memberikan dampak besar. PJT II sebagai BUMN hadir di tengah masyarakat, berupaya melindungi dan mengelola sumber daya air agar lestari dan dinikmati seluruh lapisan masyarakat," tuturnya.

Ke depannya, guna mewujudkan akses air bagi masyarakat, PJT II juga memiliki proyek penyediaan air minum SPAM Regional Jatiluhur yang direncanakan dengan output keluaran sebesar 5.000 liter per detik. Proyek itu untuk melayani kebutuhan air minum di wilayah Kabupaten Karawang, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi dan DKI Jakarta.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya