Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Wali Kota Malang Diperiksa KPK terkait Kasus Dugaan Korupsi APBD

Bagus Suryo
09/4/2019 20:50
Wali Kota Malang Diperiksa KPK terkait Kasus Dugaan Korupsi APBD
Wali kota Malang Sutiaji(ANTARA/Ari Bowo Sucipto)

WALI Kota Malang, Jawa Timur, Sutiaji diperiksa penyidik KPK untuk tersangka mantan sekretaris daerah Cipto Wiyono dalam kasus dugaan korupsi APBD 2015, Selasa (9/4).

Selain Sutiaji, penyidik juga meminta keterangan Sekda Malang Wasto beserta sejumlah saksi lainnya di Polres Malang Kota.

Sejumlah pejabat itu memberikan keterangan sebagai saksi terkait kasus yang sebelumnya menjerat mantan Ketua DPRD Malang Mochamad Arief Wicaksono, mantan Wali Kota Malang Mochamad Anton, mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Pengawasan Bangunan (PUPPB) Jarot Edy Sulistyono dan 41 anggota DPRD kota setempat.

Usai diperiksa, Sutiaji menyatakan materi yang disampaikan kepada penyidik KPK sama seperti ketika ia memberiian kesaksian sebelumnya.

"Bentuknya sama. Jadi kita hanya memenuhi pemberkasan yang sudah-sudah, karena ini kan tersangkanya baru sehingga bersifat wajib, itu saja," katanya.


Baca juga: Bendungan Meninting Dibangun Akhir Bulan Ini


Dalam fakta persidangan terungkap pokir (pokok pikiran), tunjangan hari raya, dan uang satu persen. Fakta-fakta persidangan itu didalami penyidik KPK.

"Sama seperti fakta sidang kemarin. Saya kira sama, Berkasnya sama kok. Jadi tuduhannya kan sama, pasalnya sama antara semuanya. Jadi karena lamanya harus merangkum dari semua berkas bersama dua tiga empat. Jadi pertanyaan sama dengan yang dulu," tegasnya.

Sutiaji menyampaikan kepada penyidik mengetahui pembahasan APBD. Namun, saat itu, pembahasan bukan tentang pokir, melainkan membahas pencabutan anggaran soal jembatan Kedungkandang.

Proyek jembatan itu dianggarkan multiyears, tapi skenarionya supaya bisa dicabut. Lalu panitia anggaran meminta saran melalui komunikasi seluler kepada direktur anggaran.

"Yang telepon Pak Wasto (sekarang menjabat Sekda). Saya di dalamnya bahas itu tidak ada yang lebih," tuturnya. (OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya