Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Petani Panen Dini Akibat Padi Roboh Diterjang Angin

Liliek Dharmawan
28/3/2019 19:00
Petani Panen Dini Akibat Padi Roboh Diterjang Angin
ROBOH DITERJANG ANGIN-Seorang petani di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Banyumas, Jawa Tengah (Jateng) panen dini(Foto LILIEK DHARMAWAN)

PETANI di Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), terpaksa mempercepat kegiatan panen karena tanaman padi ambruk akibat diterjang angin kencang. Dampaknya, hasil panen mengalami penurunan hingga 25%.

Salah seorang petani di Desa Cindaga, Kecamatan Kebasen, Midin, 53, mengungkapkan seharusnya padi dipanen pada usia antara 90-100 hari. Tetapi sekarang, petani mempercepat panen karena banyak tanaman padi yang roboh.

"Tanaman padi memang ambruk akibat diterjang angin kencang. Oleh karena itu, mau tidak mau harus memanen dini, meski umur padi baru sekitar 80 hari. Idealnya panen bisa sampai 100 hari. Harus dipanen daripada roboh kemudian terendam air, malah bisa membusuk," kata Midin, Kamis (28/3).

Karena roboh, hasil panen menjadi di bawah normal. Jika sebelumnya pada areal seluas 2.000 meter persegi mampu menghasilkan 1 ton, kini menurun hingga 25% atau hanya mendapat 0,75 ton atau 750 kg.

"Tidak apa-apa, daripada membusuk dan malah tidak mendapatkan hasil," imbuhnya.

Baca juga: Banjir Sulsel Sebabkan Ribuan Hektare Padi Puso

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dintan KP) Banyumas Widarso mengakui ada sejumlah titik yang mengalami padi roboh. Hal itu dikarenakan curah hujan tinggi disertai angin.

"Untungnya, padi yang roboh tersebut sudah masuk usia panen. Tetapi kondisi semacam itu hanya sebagian kecil saja," tuturnya.

Menurutnya, areal tanaman padi yang telah memasuki panen baru sekitar 25% dari total 30 ribu hektare.

"Produksi panen saat sekarang cukup bagus, karena tidak ada serangan hama. Selain itu, tidak banyak wilayah yang mengalami banjir," pungkasnya.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya