RIBUAN guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT) non-K2 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, meminta agar kesejahteraan mereka ditingkatkan.
Jumlah honorer GTT/PTT di Klaten 2.256 orang. Mereka mengajar dan bertugas di Sekolah Dasar (SD) yang tersebar di Kabupaten Klaten dengan honor Rp200.000-Rp300.000 per bulan.
Hal itu disampaikan Ketua Forum GTT/PTT Non-K2 Klaten Slamet Riyadi, kepada Bupati Sri Mulyani pada acara pembinaan GTT/PTT non-K2 di GOR Gelarsena, Rabu (27/3) sore.
"Kami laporkan, tingkat kesejahteraan tenaga honorer non-K2 belum standar. Karena, saat ini, masih ada GTT/PTT yang menerima honor Rp200.000-Rp300.000 per bulan," katanya.
Sementara itu, Bupati Sri Mulyani dalam pengarahannya meminta GTT/PTT non-K2 tetap bersemangat dan ikhlas menjalankan tugas mencerdaskan anak didik di Klaten.
Apalagi, lanjut Sri Mulyani, tenaga honorer GTT/PTT non-K2 memiliki tanggung jawab besar, seperti dalam membantu pengelola dana biaya operasional sekolah (BOS) dan aset sekolah.
Baca juga: Jelantah Hasilkan Ratusan Juta Rupiah Untuk Kas Desa
Terkait dengan kesejahteraan GTT/PTT non-K2, Bupati berjanji honor mereka akan ditambah, apabila Klaten tahun ini meraih predikat WTP (predikat wajar tanpa pengecualian) dari penilaian BPK.
Dengan dukungan dan kerja keras berbagai pihak, termasuk jajaran Dinas Pendidikan, Bupati Sri Mulyani berharap Klaten bisa mendapatkan opini WTP, yang pada tahun lalu gagal diraih.
"Nah, jika nanti Klaten meraih WTP, tenaga honorer non-K2 Klaten akan kami perhatikan, yaitu dengan diberikan tambahan kesejahteraan melalui APBD-Perubahan 2019," ujarnya.
Acara pembinaan GTT/PTT non-K2 tersebut, dihadiri Asisten I Rony Roekmito, Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKPPD) Surti Hartini, dan Plt Kepala Dinas Pendidikan Sri Nugroho. (OL-2)