Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
BADAN Metreologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi setidaknya terdapat tiga titik panas (hotspot) di wilayah bagian tengah dan barat Provinsi Aceh.
Prakirawan BMKG Stasiun Malikussaleh, Aceh, Arijuddin di Lhokseumawe, Sabtu (9/3), menjelaskan bahwa dari tiga titik panas yang terpantau tersebut, masing-masing terdapat di Kabupaten Aceh Barat, tepatnya di Kecamatan Arongan Lambaek, kemudian di Kabupaten Nagan Raya terdapat di Kecamatan Darul Makmur dan di Kabupaten Aceh Tengah terdapat di Kecamatan Bebesen.
Baca juga: Difabel dan Lansia Diprioritaskan saat Pemungutan Suara
"Dari sensor modis Satelit Terra, Aqua dan Suaomi NPP sejumlah lokasi titik panas tersebut berada di wilayah barat Aceh, mulai terpantau sejak pukul 07.00 WIB hingga pada pukul 09.00 WIB pada hari ini. Sedangkan tingkat kepercayaannya mulai dari 41% hingga 77%," katanya.
Terkait kondisi di area titik panas dimaksud, katanya, masyarakat diminta agar menghindari membuka lahan dengan cara membakar.
"Karena kondisi di wilayah tersebut cenderung kering dan apinya mudah menjalar ke tempat lain. Selain itu, membakar lahan juga berdampak terhadap lingkungan dan kesehatan karena asap akan disebar oleh angin," kata Arijuddin.
Sementara itu mengenai kondisi cuaca di wilayah Kota Lhokseumawe dan sekitarnya, diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan pada sore hari, di mana sebelumnya sudah sepekan hujan tidak turun di wilayah ini.
"Prakiraan dari prakirawan cuaca kami, bahwa untuk tanggal 10 dan 11 Maret, diperkirakan akan turun hujan dengan intensitas ringan pada sore hari di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya," katanya.
Sedangkan kelembapan udara di wilayah Lhokseumawe dan sekitarnya antara 67 hingga 98%, sementara suhu antara 23 hingga 32 derajat Celcius, demikian Arijuddin. (Ant/OL-6)
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi Karhutla
Banyaknya titik panas yang selalu terpantu satelit ini disebabkan kondisi cuaca yang begitu panas dan angin kencang.
Kementerian Lingkungan Hidup mengeklaim hotspot di Provinsi Riau, berdasarkan data dari sistem Sipongi (semua satelit), periode 26 Juli 2025 tidak ada dalam kategori tinggi.
BMKG memperingatkan tingginya potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Riau dan sekitarnya, menyusul puncak musim kemarau awal Agustus.
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Menggunakan smartphone sebagai hotspot untuk berbagi koneksi internet memang sangat praktis, terutama saat Anda tidak memiliki akses Wi-Fi atau ketika sedang dalam perjalanan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved