Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jelang Nyepi, Umat Hindu di Bengkulu Utara Gelar Ogoh-Ogoh

Marliansyah
04/3/2019 19:15
Jelang Nyepi, Umat Hindu di Bengkulu Utara Gelar Ogoh-Ogoh
(ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

RIBUAN masyarakat Hindu Bali di Kabupaten Bengkulu Utara menggelar ritual ogoh-ogoh sebagai ritual bagian dari perayaan Hari Raya Nyepi, Senin (4/3).

Ogoh-ogoh yang dibuat berupa patung-patung, menggambarkan sisi buruk manusia jelang Hari Raya Nyepi. Ogoh-ogoh diarak keliling Kota Arga Makmur sebagai pusat kota di kabupaten tersebut dan menjadi tontonan menarik bagi masyarakat sepanjang jalan dari pusat perayaan di Pura Dharma Yatra.

Bupati Bengkulu Utara Mian mengatakan kegiatan ini bukan hanya kegiatan kegamaan tetapi juga wisata budaya yang hanya ada di Bengkulu Utara dengan komunitas dan pusat permukiman masyarakat Bali terbesar di Provinsi Bengkulu.

"Kegiatan festival ogoh-ogoh sudah menjadi salah satu potensi wisata budaya yang ada di Bengkulu Utara dengan melibatkan masyarakat Hindu di kabupaten tersebut," kata Mian di Bengkulu, Senin (4/3).

Baca juga: Pemkot Denpasar Larang Ogoh-Ogoh dari Bahan tidak Ramah Lingkungan

Dalam kegiatan ini, lanjut dia, ada tujuh ogoh-ogoh dari lima banjar adat yang ada, yakni Banjar Adat Dharma Santi Desa Rama Agung, Banjar Adat Tirte Tegteg Desa Sumber Agung, Banjar Adat Darmayiga Desa Kuro Tidur, Banjar Adat Dewa Ayu Desa Sumber Agung dan Banjar adat Puncak Harapan Desa Tanjung Raman.

Untuk Banjar Adat Dharma Santi menampilkan tiga ogoh-ogoh dan banjar adat lainnya masing-masing satu ogoh-ogoh.(OL-5)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya