Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEBANYAK 24 mahasiswa Politeknik Negeri Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) dibekali pengetahuan tentang teknisi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), Senin (25/2).
Kegiatan ini kerja sama antara Politeknik dan perusahaan asal Jerman, Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) untuk menghasilkan teknisi yang nantinya bertugas memelihara sistem PLTS yang terus bertumbuh di daerah itu.
Kegiatan pelatihan berlangsung selama dua pekan dengan metode ceramah dan praktek di dalam dan luar ruangan.
"Kendala yang kita hadapi saat ini ialah keberlanjutan dari PLTS yang sudah dibangun karena keterbatasan teknisi," kata Paulus Kedang dari Dinas Sumber Daya Dinas Energi, Sumber Daya dan Mineral (ESDM) NTT.
Karena itu, untuk menjamin keberlanjutan PLTS, pengetahuan mengenai dasar-dasar teknologi PLTS seperti instalasi, pemeriksaan dan pengujian, serta pengoperasian dan pemeliharaan sistem.
Akan tetapi teknisi yang dilatih tersebut dinilai masih kurang lantaran banyaknya PLTS off-grid yang dibangun di desa-desa terpencil. Salah satu solusinya, pemeritah bisa menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BumDes) untuk turut memelihara PLTS.
Menurutnya, potensi penggunaan energi baru terbarukan (EBT) di NTT menjanjikan karena sekitar 20-30% daerah ini belum dijangkau listrik PLN.
"Lebih lanjut 10 dari 22 kabupaten kota di NTT memiliki rasio elektrifikasi dibawah 50%," ujarnya.
Baca juga: Kalsel Bangun PLTS Komunal di Wilayah Terpencil
Karena itu, PT PLN juga mengoperasian PLTS on-grid. Salah satunya yang terbesar di Indonesia dengan kapasitas 5 MWp di NTT. Selain itu, lebih dari 40 mini grid off-grid skala kecil beroperasi di wilayah NTT yang dibangun dari dana APBN dan dana alokasi khusus (DAK) energi skala kecil.
Dengan potensi sebesar itu, menurut dia, persiapan sumber daya manusia di subyek PLTS menjadi sangat penting, dan peran Politeknik Negeri Kupang menjadi strategis untuk memastikan pengelolaan PLTS bisa dilakukan sumber daya manusia lokal.
Wakil Direktur Bidang Kemahasiswaan Politeknik Negeri Kupang Ambrosius Timo mengatakan pelatihan tersebut merupakan indak lanjut dari kegiatan pelatihan yang sama pada akhir tahun lalu, di Makassar dan Jakarta dengan mendatangkan pelatih langsung dari Renewable Energy Academy (RENAC) Jerman. (OL-3)
Motivasi diberikan kepada para peserta MPLS di sela-sela kunjungannya ke Flores Timur selama dua hari
Benda itu meliputi 40 kilogram artefak hasil ekskavasi yang terbagi menjadi 15 kategori, termasuk perhiasan, alat bantu, keramik, gerabah, serta sisa kerangka dari 3 individu leluhur
Warga yang direlokasi berasal 2.209 keluarga. Mereka akan menempati lahan seluas 130 hektare.
KOMUNITAS Bidara di Mbay, Kabupaten Nagekeo, Flores, NTT, melakukan kegiatan sosialisasi adaptasi dan mitigasi perubahan iklim bagi para pemuda, pelajar, nelayan, petani, mahasiswa.
Indonesia Eximbank (Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia/LPEI) meluncurkan program Desa Devisa Tenun NTT untuk memberdayakan para penenun tradisional di wilayah NTT.
Gubernur NTT Emanuel Melkiades Laka Lena mengatakan proyek ini akan berlalan selama enam tahun dengan menargetkan sekitar 45.000 rumah tangga petani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved