Korban Luka Runtuhnya Tebing Galian C di Demak Bertambah

Akhmad Safuan
21/2/2019 06:35
Korban Luka Runtuhnya Tebing Galian C di Demak Bertambah
(ANTARA/Aji Styawan)

KORBAN luka akibat runtuhnya tebing setinggi 15 meter di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak bertambah menjadi tujuh orang. Polisi masih melakukan penyelidikan terhadap peristiwa itu, apalagi muncul dugaan areal penambangan galian C tersebut ilegal.

Pada Rabu (20/2), puluhan anggota Polsek Mranggen dipimpin Kapolsek AKB Son Haji mendatangi lokasi penambangan galian C di Desa Kebonbatur, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak yang ambrol hingga mengakibatkan tujuh truk pengangkut tanah (dump truk) yang ada di bawahnya tertimbun.

Petugas melakukan pemeriksaan untuk menyelidiki penyebab runtuhnya tebing setinggi 15 meter dengan kemiringan 90 derajat.

Jika sebelumnya korban luka hanya dilaporkan adalah seorang sopir, jumlah itu bertambah enam orang yang mengalami luka di bagian tangan, kaki, dan badan akibat terkena reruntuhan batu dan tanah.

Baca juga: Tambang Galian C Longsor Timpa 7 Truk

Ketujuh korban yang sebelumnya mendapat perawatan di Rumah Sakit Pelita Anugerah Mranggen, kini hanya menjapani perawatan jalan yakni Hariyanto, 39, Sudaryadi, 36, Moh Kotib, 43,  Bayu Kusandi, 24, Wiyatno, 50, Sulkan, 40, dan Kumaidi, 42. Kumaidi adalah sopir dump truk yang tertimbun material namun masih sempat berlari saat peristuwa itu terjadi.

"Kita lakukan pengecekan untuk menyelidiki penyebab runtuhnya tebing yang sedang dilakukan pengerukan dan sekaligus mengevakuasi truk dan sopir yang luka," kata Kepala Polsek Mranggen AKB Son Haji.

Kepala Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah Sudjarwanto Dwiatmoko, mengatakan berdasar pantauan inspektur yang ditugaskan ke lokasi, ada kelalaian pengawas tambang yang tidak memberikan imbauan kepada para sopir truk yang sedang antre.

"Area yang berada di sekitar jenjang tambang juga hanya untuk keluar masuk truk dan tidak boleh untuk antre. Kami akan segera memperingatkan Kepala Tambang Darioso," katanya.

Sedangkan penyebab runtuhnya tebing tambang, lanjut Sudjarwanto, Dinas ESDM Jateng akan melakukan inspeksi untuk melakuhan penelitian apakah katena faktor alam atau ada unsur human.

"Besok, Kamis (21/2), kami akan ke sana, sekarang kita masih kumpukan data," imbuhnya. (OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya