Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Jumlah Pasien DBD di RSUD Sayang Cianjur Melonjak

Benny Bastiandy
30/1/2019 11:05
Jumlah Pasien DBD di RSUD Sayang Cianjur Melonjak
(MI/Benny Bastiandy)

JUMLAH pasien demam berdarah dengue (DBD) yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur, Jawa Barat, melonjak. Pada Desember 2018 jumlahnya 44 orang, sedangkan selama Januari meningkat menjadi 64 orang.

"Dari Desember 2018 ke Januari 2019 itu ada peningkatan. Pada Desember ada 44 orang terdiri dari 21 pasien dewasa dan 23 pasien anak, sedangkan pada Januari sebanyak 64 orang terdiri dari 7 pasien dewasa dan 57 pasien anak-anak," terang Humas RSUD Sayang Cianjur, Raya Sandi, Rabu (30/1).

Pasien yang dirawat di RSUD Sayang Cianjur kebanyakan warga berasal dari Kecamatan Karangtengah dan Cikalongkulon. Kebanyakan dari mereka dinyatakan positif DBD.

"Untuk saat ini belum ada yang pulang. Sebagian pasien masih ada yang dalam tahap observasi," tandasnya.

Kapolres Cianjur AKB Soliyah mengaku, berdasarkan laporan di lapangan, hingga saat ini terdapat dua wilayah yang endemik DBD di Kabupaten Cianjur yakni Cikalongkulon dan Karangtengah. Soliyah merencanakan akan melaksanakan fogging di dua wilayah endemik tersebut.

"Kami akan laksanakan fogging dan sosialisasi di dua wilayah yang endemik DBD," terang Soliyah.

 

Baca juga: Warga Tebar Ikan Cupang Basmi DBD

 

Sementara itu di Kota Sukabumi, warga yang terjangkit DBD terus bertambah. Hingga Selasa (29/1), Dinas Kesehatan setempat telah menerima laporan sebanyak 73 kasus.

"Data terakhir yang kami terima, hingga Selasa sudah ada 73 kasus DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Dinas Kesehatan Kota Sukabumi, Lulis Delawati, Rabu (30/1).

Lulis mengatakan jumlahnya terus bertambah dari hari ke hari. Dari jumlah 73 kasus itu, satu orang warga Kecamatan Lembursitu meninggal dunia karena sudah memasuki fase Dengue Shock Syndrome.

"Satu orang meninggal dunia," jelas Lulis.

Berbagai upaya terus dilakukan Dinkes Kota Sukabumi untuk menekan merebaknya wabah DBD. Satu di antaranya menggiatkan pemberantasan sarang nyamuk melalui program 3M (mengubur, menutup, dan menguras).

"Wilayah endemik DBD berada di permukiman-permukiman padat penduduk," pungkasnya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya