Headline

Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.

Fokus

Pasukan Putih menyasar pasien dengan ketergantungan berat

Indonesia Butuh Ahli Las Bersertifikat Internasional

Akhmad Safuan
22/1/2019 15:45
Indonesia Butuh Ahli Las Bersertifikat Internasional
(MI/Akhmad Safuan)

GUNA memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di bidang pengelasan, Djarum Foundation bersama Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) lakukan pengembangan program keahlian teknik pengelasan di SMK NU Ma'arif Kudus, Jawa Tengah.

"Saat ini Indonesia memiliki 500 ribu tenaga pengelasan, namun hanta 10% yang memiliki sertifikat yang diakui dunia," kata Indonesia Country Representatif pada Asian Welding Federation (AWF) M Munir kepada Media Indonesia Selasa (22/1).

Berdasarkan kebutuhan pasar temaga kerja bidang pengelasan, kata Munir, saat ini dibutuhkan 100 ribu pengelasan yang bersertifikat internasional. Dari jumlah itu masih ada kekurangan 50 ribu tenaga kerja ahli dalam pengelasan tersebut. Tenaga pengelasan dibutuhkan untuk peningkatan pembangunan infrastruktur yang berkembang, di antaranya proyek pembangkit listrik hingga 35 ribu megawatt.

Bahkan pada 2030 mendatang, kebutuhan tenaga ahli pengelasan di dunia membutuhkan setidaknta 3,2 juta orang. Sementara di Kampuh Walding sendiri baru melahirkan 2.500 orang sejak berdiri pada 2015, sehingga kekurangan ini merupakan peluang sangat besar bagi calon-calon tenaga ahli bidang pengelasan Indonesia.

 

Baca juga: Kemendikbud Jalin Kerja Sama Penguatan Guru SMK dengan Singapura

 

Guna memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di bidang pengelasan, lanjut Munir, Djarum Foundation bersama Sumitomo Mitsui Banking Corporation (SMBC) dan Kampuh Walding lakukan pengembangan program keahlian teknik pengelasan di SMK NU Ma'arif Kudus, Jawa Tengah yang berdiri sejak 1991 dan memiliki siswa sebanyak 1.900 orang. 

Tujuannya ke depan lulusan SMK ini nantinya akan memiliki kompetensi untuk mengisi kekurangan kebutuhan pasar tenaga kerja karena bersertifikat internasional.

Lulusan SMK bidang pengelasan ini, ujar Munir, tidak hanya mampu melakukan pengelasan 3G, tetapi juga mampu melakukan pengelasan 6G yang saat ini banyak dibutuhkan oleh proyek infrastruktur baik Indonesia maupun mancanegara. 

"Di sini selain tersedia gedung bengkel berstandar internasional, juga dilengkapi mesin pengelasan terbaik di dunia OTC Daihen Jepang," imbuhnya.

Program Director Bakti Pendidikan Djarum Foundation Primadi Serad mengatakan kolaborasi ini merupakan satu contoh bagaimana dunia industeri bisa membantu meningkatkan kualitas pendidikan kejuruan di Indonesia.

"Kita berharap nantinya akan lahir tenaga ahli pengelasan sebagai pondasi pembangunan infrastruktur yang kyat di Indonesia," kata Primadi.

Karena setelah 3 tahun menempuh pendidikan ini, ujar Primadi Serad, siswa juga akan memperoleh sertifikat dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) indonesia, sertifikat Nippon Kaiji Kyokai (Class NK) srbagai bekal bekerja secara profesional di Jepang yang saat ini banyak membutuhkan ahli penfelasan dari Indonesia.

Bupati Kudus HM Tamzil mengungkapkan dengan dibukanya jurusan pengelasan ini merupakan peluang yang sangat besar bagi dunia kerja. Pasalnya, melalui pendidikan akan menciptakan tenaga ahli yang saat ini dibutuhkan. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik