Headline
Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.
PEMBANGUNAN bandara baru di DIY (New Yogyakarta International Airport) membuat pesawat-pesawat berbadan besar bisa masuk ke DIY, termasuk pesawat untuk ibadah haji. Oleh sebab itu, Komisi D DPRD DIY pun mengusulkan agar Embarkasi Haji juga dibangun di DIY.
"Alangkah baiknya DIY punya embarkasi karena bandara Kulonprogo berdampingan dengan Jawa Tengah," kata Ketua Komisi D DPRD Provinsi DIY, Koeswanto, Senin (21/1) siang.
Ia menyebut selama ini, jamah haji di DIY masih menggunakan embarkasi di Donohudan, Boyolali, Jawa Tengah. Jika embarkasi haji dibangun di DIY, jamaah haji dari DIY dan Jawa Tengah bagian Selatan akan lebih dekat.
Menurut dia, selain bermanfaat bagi jamaah haji, keberadaan embarkasi juga bisa meningkatkan PAD. Di luar musim haji, lanjut dia, embarkasi bisa dimanfaatkan untuk peginapan, studi tour, hingga lokakarya.
Koeswanto pun menyebut, kondisi asrama Donohudan sudah tidak layak untuk menampung jamaah haji saat ini.
"Harapannya, jika embarkasi dibuat di dekat bandara NYIA, tempat singgah dibikin minimal seperti hotel bintang 3 dan fasilitas disamakan dengan di Arab Saudi agar jamaah haji tidak kaget saat
berada di Arab Saudi," kata dia.
Baca juga: Bandara Baru Yogyakarta Perkuat Pariwisata
Koeswanto mengatakan, pihaknya sudah audiensi ke guburnur dan Kementerian Agama. Kementerian Agama siap membangun embarkasi haji asal sudah ada lahan.
Ia pun mengatakan, paling tidak ada dua lokasi yang berpotensi dijadikan tempat Embarkasi, yaitu di Desa Poncosari, Bantul dan Kaligintung, Kulon Progo.
Sebelumnya, Minggu (20/1), Direktur Angkasa Pura 1, Faik Fahmi, menyebut, runway bandara NYIA pada April sudah sepanjang 3.250 meter.
"Landasan lebih panjang dari bandara di Bali dan lebih kuat dari Soekarno Hatta. Bandara bisa dilandasi pesawat terbesar dan terberat," kata dia.
Menteri Perhubungan, Budi Karya pun menyebut, Bandara Adisutjipto bisa digunakan untuk penerbangan pesawat-pesawat berbadan besar untuk ibadah haji.
"Potensi menjadi embarkasi haji besar sekali. Jamaah haji di Jawa ini kan banyak sekali," pungkas Budi Karya. (OL-3)
Laporan masyarakat menyebut setiap jamaah diminta membayar US$4.000–5.000, setara Rp60 juta–75 juta, demi memuluskan keberangkatan di luar mekanisme resmi.
WAKIL Menteri Agama Romo Muhammad Syafii menyatakan bahwa Kementerian Agama (Kemenag) sudah tidak lagi mengurus haji dan akan lebih fokus pada layanan keagamaan serta pendidikan agama.
Universitas Yarsi siap untuk berkolaborasi memberikan edukasi kesehatan calon jamaah haji jika dilibatkan oleh pemerintah melalui Badan Penyelenggara Haji (BP Haji).
Sejumlah hal krusial seperti akomodasi, transportasi udara, dan pelunasan biaya haji sudah mulai disiapkan sejak Agustus hingga September.
AMPHURI juga mendorong DPR dalam pembahasan RUU perubahan UU tersebut agar memperhatikan keberlangsungan usaha PPIU dan PIHK.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved